Layanan penukaran uang rupiah pecahan kecil tersebut, dibuka di lima pulau berbeda, mulai 10-14 November 2016.
"Totalnya, kita siapkan Rp 1,5 miliar uang kertas yang bisa ditukarkan untuk warga di lima pulau," ujar Kasir Senior Direktorat Pengelolaan Uang (DPU), BI Jakarta, Kusdiarso, Sabtu (12/11).
Menurut Kusdiantoro, kegiatan tersebut dilakukan guna mempercepat sirkulasi uang di Kepulauan Seribu.
Khususnya, di lima pulau yang padat penduduk, antara lain, Pramuka, Panggang, Tidung, Kelapa dan Harapan.
"Banyak (uang) pecahan Rp 1.000 lusuh dan tidak layak edar. Jadi, bisa ditukarkan dengan uang baru," terang koordinator kegiatan tersebut.
Rinciannya, dari jumlah uang yang disiapkan DPU BI Jakarta, tersedia pecahan uang kertas dari nominal berbeda.
Mulai dari nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, hingga Rp 100.000.
Lalu, bagaimana dengan uang lusuh dan sobek milik warga yang telah ditukarkan?
Kusdiarso mengatakan, pihak BI akan memusnahkan uang tersebut sesuai prosedur yang berlaku.
"Uang lusuh atau rusak, ditarik, diracik dan dimusnahkan. Setiap tahun dilaporkan, ada lembaran berita negara. Nanti, dicetak lagi sesuai nominal yang dimusnahkan," paparnya.
Kegiatan tersebut telah memasuki tahun keempat di lokasi yang sama.
Rencananya, tahun depan akan digelar kegiatan serupadengan nominal yang disesuaikan kebutuhan.
"Penyelenggaraan di tahun 2016 ini sudah memasuki tahun yang keempat. Tahun depan (nominalnya) ditingkatkan, tapi tergantung pimpinan," pungkasnya.
[zul]
BERITA TERKAIT: