Kondisi Bisnis Dan Ekonomi Konsumen Di Indonesia Meningkat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 07 November 2016, 14:30 WIB
Kondisi Bisnis Dan Ekonomi Konsumen Di Indonesia Meningkat
Suhariyanto/Net
rmol news logo . Indeks Tendensi Bisnis (ITB) adalah indikator perkembangan ekonomi usaha terkini yang datanya diperoleh dari Survei Tendensi Bisnis (STB) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) bekerjasama dengan Bank Indonesia (BI).

Ketua BPS Suhariyanto memaparkan, ITB pada triwulan III-2016 sebesar 107,89, berarti kondisi bisnis meningkat dari triwulan sebelumnya. Peningkatan kondisi bisnis pada triwulan III-2016 terjadi di semua lapangan usaha. Peningkatan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Konstruksi dengan nilai ITB sebesar 111,74.

"Sementara terendah terjadi pada lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian dengan nilai ITB sebesar 102,26," papar Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jalan Sutomo, Jakarta, Senin, (7/11).

Untuk sektor Informasi dan Komunikasi, ITB triwulan III-2016 ini sebesar 111,03.

Sementara, BPS juga melansir Indeks Tendensi Konsumen (ITK) yang merupakan indikator perkembangan ekonomi konsumen terkini yang dihasilkan BPS melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan perkiraan triwulan mendatang.

ITK nasional pada triwulan III-2016 sebesar 108,22, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya.

"Kondisi ini didorong para tiga komponen, yakni pendapatan rumah tangga, tingkat konsumsi, dan daya beli konsumen," kata Suhariyanto.

Suhariyanto melanjutkan, meningkatnya kondisi ekonomi konsumen di triwulan III 2016 di tingkat nasional terjadi karena adanya peningkatan kondisi ekonomi konsumen di seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat 18 provinsi dari 33 provinsi di seluruh Indonesia atau 54,55 persen yang memiliki angka indeks diatas nasional.

"Provinsi tertinggi ITK nya adalah Jogjakarta, mencapai 115,02. Terendah Kalimantan Selatan, yakni 100,21," paparnya.

Sekedar informasi, sampel STK sebanyak 14.600 rumah tangga di seluruh provinsi di Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antartriwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan persepsi konsumen antar waktu.

Sementara, STB dilakukan setiap triwulan di beberapa kota besar terpilih di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah sample STB triwulan III-2016 sebesar 5,074 perusahaan besar dan sedang, dengan responden pimpinan perusahaan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA