Enggar mengklaim sebagian besar harga pangan terpantau stabil, walaupun ada yang mengalami kenaikan.
"Salah satu harga bahan pokok yang naik cabe. Ini disebabkan faktor cuaca. Musim hujan menyebabkan produksi turun. Selain itu ada masalah transportasi. Tapi masalah ini dalam waktu yang tidak terlalu lama akan stabil," kata Enggar pede.
Untuk harga bawang merah, Enggar mengungkapkan, telah terjadi penurunan di tingÂkat petani hingga pedagang eceran. Malahan, kini pemerintah tengah mewaspadai agar penurunan harga tidak terlalu drastis karena bisa merugikan petani.
"Kami akan segera berkoorÂdinasi dengan Perum Bulog agar tidak ada yang dirugikan," imbuhnya.
Selain bawang, Enggar meÂnyebut, harga gula juga telah menurun walaupun belum merata. Sebab, ada beberapa daerah yang masih mematok harga cukup tinggi. Kisaran harga gula kini berada pada level Rp 12.000 hingga Rp 13.500 per kilogram (kg).
"Kami sudah bersepakat dengan para distributor meÂminta agar konsumen memÂbeli dengan Rp 12.500 per kilogram, sehingga akan bisa tercapai kesepakatan. Tentu ini akan membutuhkan waktu dan proses," cetusnya.
Bagaimana dengan harga daging? Enggar mengakui, harga daging sapi masih banÂdel. Mendag faktanya sulit menekan harga daging hingga mencapai hingga Rp 80.000 per kg. Harga daging saat ini sekitar Rp 120.000 per kg.
Politisi Nasdem ini mengatakan, pihaknya sudah berupaya untuk mewujudkan perÂmintaan Presiden. Langkah itu dilakukan antara lain dengan memasok daging kerbau yang harganya Rp 65.000 per kg.
"Dampaknya harga daging beku sudah turun. Tetapi untuk daging segar, para penguÂsaha belum dapat menurunkan karena stok lama belum habis. Pengusaha tidak mau rugi dengan menurunkan harga," kilah Enggar.
Enggar mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Presiden memberikan arahan agar pihaknya fokus menstaÂbilkan harga pangan dari sisi petani hingga pedagang eceran. Sebab, Bank Indonesia (BI) memproyeksi jika inflasi 3,5 persen, daya beli masyarakat bisa meningkat.
Seperti diketahui, harga bawang, gula, dan daging paling tinggi mengalami kenaikan pada bulan Ramadhan. Ketiga komoditas tersebut menjadi sorotan karena pasca-Lebaran, penurunannya lambat.
Untuk harga cabe, melejitnya komoditas ini sudah diproyeksi pemerintah. Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin NasuÂtion mengatakan, harga cabe merah yang meningkat dalam periode September 2016 patut diwaspadai. Sebab, pasokan komoditas tersebut berkurang akibat musim hujan.
Uuntuk mengantisipasi keÂnaikan harga komoditas itu, kata Darmin, pemerintah berupaya agar stok cabe merah tetap terjaga hingga akhir tahun dan distribusinya kepada masyarakat tidak terganggu.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada September terjadi inflasi sebesar 0,22 persen yang disebabkan oleh kenaikan harga-harga kelomÂpok nonbahan makanan seperti tarif pulsa ponsel, tarif sewa rumah, biaya perguruan tinggi dan akademi, rokok kretek filter dan tarif listrik.
Cabe merah mengalami kenaikan harga di berbagai daerah pada periode SepÂtember 2016 dengan harga rata-rata mencapai kisaran Rp 35.700 per kg karena faktor cuaca maupun distribusi yang terhambat. ***
BERITA TERKAIT: