Petani Garam Kian Tertekan Dan Jatuh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Sabtu, 06 Agustus 2016, 05:38 WIB
Petani Garam Kian Tertekan Dan Jatuh
Herman Khaeron/Net
rmol news logo . Saat ini seharusnya menjadi masa-masa para petani garam menikmati untung. Sebab, saat produksi melimpah di beberapa bulan lalu, harga garam sempat anjlok hingga Rp 180 per kilogram.

Sayangnya, saat mau menikmati harga yang baik, turun impor. Kondisi tersebut akan membuat harga garam lokal tertekan, bahkan jatuh.

Kalau kondisi ini terus berulang, Wakil Ketua Komisi IV DPR, Herman Khaeron, khawatir nasib petani garam akan terus tergencet. Para petani tidak akan berkembang. Mereka juga tidak akan lagi bersemangat karena harga jual garam sudah tidak menarik.

"Kondisi ini kontraproduktif dengan semangat kita meningkatkan taraf hidup petani garam. Untuk itu, saya kira kita perlu memanfaatkan UU Nomor 7/2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudidaya Ikan, dan Petambak Garam yang sudah disahkan sejal April," katanya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat malam (5/8).

Herman tidak menyalahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan atas impor garam ini. Sebab, yang mengijinkan impor tersebut adalah Kementerian Perdagangan.

Herman tidak akan tinggal diam menghadapi masalah ini. Dia berjanji, akan mendalami impor tersebut dan mendorong agar tidak dilakukan lagi. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA