Hal itu ditegaskan Didit dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 16 September 2025.
“Untuk program kami tahun 2027 tidak impor. Tapi untuk tahun ini masih impor,” kata Didit.
Ia menerangkan bahwa pemerintah telah menyiapkan lahan untuk tambak garam, hal ini untuk menutup celah impor dengan memproduksi garam di dalam negeri lebih banyak.
“Dengan catatan program pergaraman untuk menjadi tidak diimpor hari ini kita sudah melakukan kegiatan tambak garam besar sesuai dengan program bapak presiden,” katanya.
“Ini sedang kita bicarakan, sedang dirapatkan dan akan dieksekusi segera,” kata Didit.
Adapun kebutuhan bahan baku garam nasional tahun 2024 dan 2025 adalah 4,9 juta ton dan diasumsikan meningkat 2,5 persen per tahun karena adanya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan sektor industri.
??Rencana produksi dalam negeri tahun 2025 adalah 2,25 juta ton, jika ditambah sisa stok 836 ribu ton maka pasokan garam lokal sudah memenuhi 63 persen dari total kebutuhan.
BERITA TERKAIT: