"‎Tahun ini saja kontribusinya sekitar 7,5 persen. Tahun depan kita perkirakan tembus 8 persen, di atas ekspektasi pemerintah yang masih sekitar 7,5 persen lagi,†ujar Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif BPP Hipmi Yaser Palito dalam surat elektronik yang diterima redaksi, Senin (14/12).
‎Bukan tanpa sebab. Menurut dia, salah satu penyebab sektor ini tumbuh cukup pesat dikarenakan animo dan antusiasme para pekerja muda usia produktif. Sektor ini bahkan menjadi lapangan kerja dan usaha primadona bagi pekerja muda dan usia produktif.
Sebagaimana diketahui, ekonomi kreatif di Indonesia tumbuh dan berkembang menjadi sektor ekonomi yang memiliki peranan strategis bagi perekonomian. Pada tahun 2014, ekonomi kreatif berkontribusi 7,1 persen terhadap PDB nasional, menyerap 12 juta tenaga kerja dan berkontribusi perolehan devisa 5,8 persen.
‎Yaser tegaskan, meski kinerja sektor lain seperti komoditas dan pertambangan menurun, namun sektor kreatif tetap mengkilap tahun depan. Sektor ini juga terbukti cukup kuat menopang perekonomian meski terjadi pelemahan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal tahun.
Oleh karena itu, dia meminta agar pemerintah memberi perhatian khusus kepada sektor ini pada 2016. Pasalnya, ditengah lemahnya kinerja ekspor yang berbasis komoditas sumber daya alam, sektor ekonomi kreatif menyimpan potensi industri yang sangat besar sebab berbasis kreativitas dan inovasi.
‎"Hipmi juga memperkirakan, tahun depan sektor ini akan masuk dalam lima besar penggerak ekonomi nasional," terang Yaser.
‎Dia jelaskan, selama ini sektor ekonomi kreatif saat ini menempati posisi ketujuh dari 10 sektor ekonomi nasional dengan menyumbang PDB senilai Rp 573,89 triliun dari total ekonomi nasional. Nah, catatan Hipmi, peranan ekonomi ini dalam penciptaan lapangan kerja juga kian strategis. Ekonomi Kreatif menempati posisi ke-4 dari 10 sektor ekonomi dalam kategori jumlah tenaga kerja.
‎"‎Ekonomi Kreatif menyumbang 11.799.568 Orang atau 10,65 persen pada total angkatan kerja nasional yang sebesar 110.808.154 orang," jelas dia.‎
‎"Periode 2010 - 2013 industri kreatif rata-rata dapat menyerap tenaga kerja sekitar 10,6 persen dari total angkatan kerja nasional. Itu didorong oleh petumbuhan jumlah usaha di sektor industri kreatif pada periode tersebut sebesar 1 persen," demikian Yaser.
‎[sam]
BERITA TERKAIT: