IBTA Komit Bantu Pemerintah Kuatkan Pelaku Bisnis Lokal

Sabtu, 14 November 2015, 21:02 WIB
IBTA Komit Bantu Pemerintah Kuatkan Pelaku Bisnis Lokal
Denni Andri/net
rmol news logo President Director PT Taka Turbo Indonesia dan Head Turbine Division Asosiasi Industri Boiler & Turbin Indonesia (IBTA), Ir. Denni Andri, mengatakan keberhasilan PT. Taka Turbomachinery Indonesia (PT.TTI) tetap eksis seperti sekarang ini karena tetap melakukan inovasi dan fokus mengembangkan bisnisnya di segmen Turbomachinery Equipment Services.

Sejarah berdirinya perusahaan turbin ini berawal dari sebuah bengkel kecil dengan 2 orang karyawan, dalam kurun waktu 17 Tahun pihaknya telah mampu membangun PT. TTI yang kini hampir mendominasi bisnis turbin repair, compressor dan pompa di perusahaan Oil&Gas, perusahaan Listrik dan berbagai industri Kimia.

"PT. TTI melakukan reblading turbine, rekondisi serta overhaul pompa, rebabbit sleeve bearing di Indonesia,” kata Denni di Jakarta, Sabtu (14/11).

Menurut dia, secara kemampuan SDM Taka Turbo adalah yang paling siap untuk diberikan peran lebih besar dalam membangun infrastruktur ketenagalistrikan di tanah air. Namun, kemampuan engineering dan produk turbin karya anak bangsa ini sudah layak diprioritaskan untuk dipergunakan mendukung peningkatan lokal konten yang menjadi program pemerintah.

Hal ini dibuktikan oleh para engineernya dengan memperbaiki Unit Pembangkit Listrik Panas Bumi ini adalah Geothermal Steam Turbine Unit yang pertama dan terbesar di Indonesia yang dibuat oleh Kawasaki, Jepang dengan kapasitas 110MW-115MW dan terletak di Wayang Windu Pangalengan, Kabupaten Bandung.

"Team TAKA mampu membuktikan penyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik seperti yang diharapkan Managemen Star Energy,” ujarnya.

Denny, menjelaskan terkait dengan penggunaan TKDN untuk pembangkit, Head Division Turbine IBTA ini mengharapkan, pemerintah hendaknya mendorong pemanfaatan produksi turbin dalam negeri untuk mendukung program 35.000 MW. Hal ini sangat perlu diperhatikan mengingat kemampuan memproduksi turbin dari anggota IBTA sudah punya kemampuan membuat turbin  200 MW.

"Oleh karena itu, kalau pemerintah membangun pembangkit kapasitas 400 MW atau 800 MW bagaimana IBTA akan dapat mengambil bagian dalam mega proyek ini. Dengan memikirkan produk dalam negeri khusus untuk keperluan pembangkit dengan diharapkan multiplier effect yang diharapkan untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi tentunya akan dirasakan oleh para pelaku bisnis local,” ungkap Denni. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA