YLKI: Rencana Cabut Subsidi Listrik Harus Ditolak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 29 Oktober 2015, 10:38 WIB
YLKI: Rencana Cabut Subsidi Listrik Harus Ditolak
rmol news logo Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)  Tulus Abadi mengingatkan, dampak langsung terhadap pengguna listrik golongan 450 VA dan 900 VA bila subsidinya dicabut.

"Pengguna listrik dari golongan tersebut akan berkurang kurang lebih 50 persen," kata Tulus melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis (29/10).

Dikabarkan, pemerintah akan mencabut subsidi listrik yang semula mencapai Rp 66 triliun menjadi hanya sekitar Rp 22 triliun pada awal 2016. Untuk mengurangi subsidi listrik, pemerintah akan mengonversi pengguna listrik kelompok 450 VA dan 900 VA menjadi pengguna nonsubsidi, yaitu kelompok 1.300 VA, bila tidak memiliki kartu miskin atau rentan miskin.

"Kebijakan itu harus ditolak bila hanya kedok bagi pemerintah dan PLN untuk menerapkan tarif listrik berdasarkan mekanisme pasar atau tarif otomatis yang sudah diterapkan pada kelompok 1.300 VA ke atas," ujarnya, mewanti-wanti.

Momentum penerapan tarif seperti ini juga dinilainya tidak tepat di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat.

Tulus menilai penerapan tarif tersebut bisa inkonstitusional karena menjadikan peran negara hilang. Hemat dia, untuk menekan subsidi sebenarnya lebih efektif dan efisien bila pemerintah menaikkan tarif golongan 450 VA dan 900 VA secara bertahap.

"Lebih efektif dan penghematan subsidi yang terjadi lebih signifikan," jelasnya.

Ia yakin kenaikan tarif secara bertahap tidak akan terlalu memberatkan pengguna listrik golongan 450 VA dan 900 VA karena golongan ini belum pernah mengalami kenaikan tarif sejak 2003.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA