"Dulu sewaktu saya Ketua SKK Migas mereka mau bangun di darat tapi sekarang malah mau membangunnya di laut. Jadi sejak awal mereka berbohong. Apalagi kalau dibangun di negara lain, saya jelas menolaknya," kata Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat bertema 'Kekayaan Laut dan Daerah untuk Siapa (Menyoroti Blok Masela)' di resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 11/10).
Mendengar perkembangan terbaru kalau ladang gas Masela mau dibangun dengan pola terapung di laut lepas, Kardaya mengaku kaget dan bingung. Dia memastikan bahwa negara punya kekuasaan untuk memutuskannya. Namun sangat disayangkan jika pemerintah justru menyetujui pengembangan pola terapung ketimbang di darat.
"Kalau di laut, banyak sekali alasan yang pada akhirnya membuat posisi Indonesia mengalami kesulitan. Tak mungkin buat pabrik pupuk terapung. Sementara kalau di darat bisa memberikan multi efek player kepada masyarakat di daerah. Artinya daerah bisa dikembangkan," jelas Kardaya.
Dia pun menengarai kalau perusahaan asing tersebut menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan. Yang paling gampang menjadikan Indonesia sebagai target dari percobaan itu adalah Blok Masela.
"Jadi tergantung rakyat Maluku, iya atau tidak. Kalaupun tidak setuju dibangun di laut, gas masih ada di sana, kalau tidak setuju kontrak kerja mereka masih bisa dicabut," demikian Kardaya.
[wah]
BERITA TERKAIT: