"Jadi jangan turunkan kebijakan ini jangka panjang, jangka panjang kita semua sudah mati," ujar ekonom Fuad Bawazier dalam diskusi Forum Senator untuk Rakyat (FSuR) bertajuk 'Paket Ekonomi Nendang Apa?' di Resto Dua Nyonya, Cikini, Jakarta (Minggu, 4/10).
Dia memberikan tujuh langkah yang harus dilakukan pemerintah dalam kebijakan ekonominya. Pertama, pemerintah harus beri keleluasaan bagi masyarakat untuk mendepositokan uang di bank. Kedua, pemerintah harus membebaskan pajak, karena walaupun pajak dibebaskan pemerintah tetap akan mendapat masukan dari sektor ini jika banyak masyarakat mendepositokan uang di bank.
"Turunkan harga BBM, jangan rakyat sekarang yang mensubsidi pemerintah, jangan cari untung. Turunkan tarif dasar listrik karena berat betul industri yang sekarang, kalau rumah tangga supaya dia bisa mempunyai kelebihan uang untuk konsumsi, listrik supaya lebih berkompetitif untuk industri," jelas Fuad.
Kelima, lanjut mantan Menteri Keuangan itu, pemerintah harus menderegulasi total perizinan karena selama ini perizinan dijadikan bisnis oleh beberapa kalangan termasuk pejabat dan calo.
"Keenam melonggarkan pertambangan rakyat. Sebelumnya pertambangan rakyat dari Sabang sampai Merauke yang kecil-kecil itu hidup, itu menggerakkan perekonomian," beber Fuad.
Terakhir, pemerintah juga harus berikan izin bagi orang asing untuk memiliki non landed house (apartemen) agar industri properti berjalan sekaligus menghidupkan industri semen, besi dan lainnya.
Fuad memastikan saran-sarannya itu dapat memperbaiki terpuruknya kondisi ekonomi Indonesia saat ini karena merupakan kebijakan jangka pendek. Bukan seperti kebijakan pemerintah saat ini yang lebih mengarah pada jangka panjang.
[wah]
BERITA TERKAIT: