Pasalnya, menurut Djarot, periode musim panen beras baru ada di pertengahan tahun. Sementara beras masyarakat sejahtera (rastra) yang tersisa sampai April nanti hanya 60 ribu ton.
"Setelah itu tersisa stok, masih tapi kecil sekali 50-60 ribu ton," beber Djarot usai rapat koordinasi di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (25/9).
Tidak tertutup kemungkinan, kata Djarot bila stok beras komersial diarahkan untuk rastra. Tapi, keputusan itu ada di tangan pemerintah.
"Kalau sudah begitu, komersial 600 ribu bisa jadi stok? Bisa saja. Jadi pertanyaannya stok tersebut cukup aman untuk menghadapi 2016? Belum tahu," kata Djarot.
Sebelumnya, Djarot membeberkan saat ini Perum Bulog memilik 1,7 juta ton stok beras sampai akhir tahun 2015. Stok yang meliputi beras komersial sebesar 600 ribu ton dan beras medium sebesar 1,1 juta ton dipastikannya akan cukup sampai akhir tahun.
[wid]
BERITA TERKAIT: