Warga di media sosial gaduh mendengar manajemen Pertamina kembali mengungkapkan perseroan mengalami kerugian hingga belasan triliun. Tweeps heran, perusahaan minyak yang diberi hak istimewa oleh pemerintah kok bisa selalu rugi.
Akun @rustan bingung menÂdengar Pertamina saat ini masih mengaku terus mengalami kerugian. Menurutnya, aneh kalau di saat konÂdisi sekarang Pertamina mengaku mengalami kerugian besar.
"Aneh ini Pertamina, minyak dunia turun, BBM tetap dinaikkan eh dia ngakunya rugi besar. Wah ada apa ini di Pertamina?" tanyanya.
Akun @buruhrasi geleng-geleng kepala mendengar manajemen Pertamina membeberkan bahwa peruÂsahaan masih mengalami kerugian hingga belasan triliun.
"Bisnis yang memonopoli kok bisa merugi, ckckck hebat," sindirnya.
Akun @next curiga ada salah manajemen di Pertamina. Sebab, peÂrusahaan pelat merah tersebut tidak pernah mengaku untung, meskipun sudah mendapat kemudahan bisnis dari pemerintah.
"Dari dulu nggak pernah dengar Pertamina untung. Banyak permainÂan ini sepertinya," kicaunya.
Akun @eby menilai, perusahaan Pertamina sudah salah urus. Menurutnya, banyak kejanggalan di perusahaan yang mengurusi masalah minyak dan gas tersebut.
"Pertamina Oh Pertamina, ngakuÂnya rugi. Tapi gaji karyawan gede-gede," herannya.
Akun @darioL menilai, Pertamina perusahaan yang aneh bin ajaib. Sebab, kalau sedang merugi rakyat yang dibebani oleh kerugiannya. "Pertamina kalau begini buat apa lagi diberikan monopoli?" cuitnya.
Akun @wongkito mengatakan, kalau di perusahaan besar yang sehat, direksi yang menyebabkan keruÂgian perusahaan langsung di depak atau mengundurkan diri. Sedangkan, di Pertamina tidak.
"Inilah masalah BUMN, mau kerja performa atau tidak nggak peduli pemerintah. Ini harus dibeÂnahi," kicaunya.
Akun @mbah mengatakan, enak sekali direksi Pertamina kalau tidak mempertanggungjawaban kinerjanÂya yang menyebabkan perusahaan merugi.
"Budaya begini harus diubah oleh pemilik kebijakan," katanya.
Akun @justrice mengusulkan, aparat penegak hukum dan keuangan mengaudit manajemen PT Pertamina.
"Segera audit supaya nggak banÂyak alasan terus," usulnya.
Akun @mimi bilang, kalau harga minyak mentah naik dikit Pertamina langsung menaikkan harga BBM, tapi kalau minyak mentah terjun bebas direksi Pertamina ngeles.
"Aneh kalau rugi kok nggak ada pegawainya yang kena PHK," katanya.
Akun @maxmilan menilai, ada yang tak beres dengan Pertamina. Menurutnya, aparat harus menindak tegas orang Pertamina yang melakuÂkan kelalaian sehingga membuat Pertamina rugi.
"Bisnis kok rugi terus. Jangan dibebani ke rakyat dong," kicauÂnya.
Berbeda, akun @maulana memÂbela habis-habisan Pertamina. Menurutnya, Pertamina selama ini tidak pernah mengambil untung besar dari penjual BBM.
"Harga minyak mentah turun, harga BBM gak bisa langsung turun juga. Pesan minyak itu butuh penyeÂsuaian 3 bulan," belanya.
Akun @cikem05 menilai, wajar Pertamina mengalami kerugian. Soalnya, Pertamina saat ini hanyÂalah perusahaan importir minyak mentah.
"Kita tidak punya banyak stok minyak mentah, wajar Pertamina rugi, karena impor minyak mentah dengan harga mahal, dan menjual kembali dengan harga murah," belanya.
PT Pertamina (Persero) mengaku masih merugi meski harga minyak dunia terus mengalami tren penuÂrunan. Bahkan, pernyataan terbaru dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Migas itu menyebutkan angka kerugiannya mencapai Rp 15,2 triliun.
"Untuk diketahui dulu sejak 2015 awal sudah disebutkan oleh pemerintah juga oleh Pak Menteri ESDM (Sudirman Said), bahwa untuk jual premiun sampai rugi Rp 12 triliun, sampai hari ini Rp 15,2 triliun," ujar Coorporate Secretary Wisnuntoro dalam acara diskusi energi di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, kerugian terseÂbut disebabkan harga jual premium yang tak sesuai harga perekonomian. Menurut Wisnuntoro, harga perekoÂnomian bahan bakar minyak dengan RON 88 adalah Rp 7.700 hingga 7.800 per liter, bukan Rp 7.400 per liter seperti yang jual Pertamina saat ini.
Selain itu, Pertamina juga menyeÂbut melorotnya nilai tukar rupiah menjadi salah satu penyebab memÂbengkaknya kerugian Pertamina. Dengan evaluasi harga premium 6 bulan sekali, Wisnuntoro menduÂkung skema dana stabilitas BBM yang memungkinkan harga BBM tak diturunkan saat harga minyak dunia turun.
Pemerintah mengatakan, dengan skema itu akan ada uang lebih berkat penjualan harga Premium. Nantinya uang itu akan digunakan pemerintah untuk menjaga harga BBM saat harga minyak dunia naik.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mendapatkan lapoÂran bahwa Pertamina rugi hingga Rp 12 triliun pada Juli 2015.
Karena kerugian yang diderita Pertamina, pemerintah tak akan serta merta menurunkan harga BBM, meski harga dunia terus merosot saat ini. Keputusan tersebut merupakan cara memberikan kompensasi keÂpada Pertamina menutup kerugian tersebut. ***
BERITA TERKAIT: