Di tengah gejolak internal dan eksternal, PIS dalam satu tahun ini dinilai telah berhasil menerapkan manajemen risiko sehingga operasional dan bisnis perusahaan dapat berkelanjutan.
“Kami berharap apresiasi ini dapat mendorong PIS untuk terus berkiprah di bisnis marine logistics yang pertumbuhannya sangat menjanjikan,” kata Ketua Panitia E2S Energy Update 2025, Lili Hermawan dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 11 Desember 2025.
PIS memandang, manajemen risiko menjadi elemen sangat penting untuk menjaga kelancaran dan keberlanjutan bisnis perusahaan di sektor pengangkutan dan logistik energi.
Dalam menghadapi tantangan risiko yang semakin kompleks, PIS telah mengadopsi berbagai strategi berbasis identifikasi dan penilaian risiko untuk semua proses bisnis baik dari sisi operasional dan proyek investasi.
Nico Dhamora, VP Risk Strategy and Governance PIS mengungkapkan, PIS telah melakukan transformasi manajemen risiko dari fungsi pendukung menjadi penggerak strategis melalui penguatan tata kelola,
structural oversight, business continuity, technology & digitalization, dan
risk culture.
Dalam aspek budaya, PIS menekankan pentingnya menumbuhkan kesadaran dalam mengambil tindakan secara cepat dan akurat mengendalikan krisis dan risiko disrupsi terhadap keberlangsungan bisnis.
"Oleh karena itu, diperlukan budaya organisasi yang memastikan bahwa setiap fungsi secara proaktif berperan dalam rangka pencegahan dan penanganan insiden secara cepat, tepat, dan terstruktur," kata Nico.
Selain itu, PIS memiliki karakteristik berbeda dengan perusahaan lain. Pemanfaatan digitalisasi di PIS tidak hanya berfungsi menampilkan data operasional, tetapi juga berperan sebagai
early warning system yang memberikan sinyal dini sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
"Dengan armada yang beroperasi di dalam dan luar wilayah Indonesia, kemampuan memantau secara akurat posisi kapal serta memahami kondisi rekan-rekan di laut menjadi sangat krusial. Melalui sistem digital terintegrasi, pengambilan keputusan dapat dilakukan berbasis risiko dan bukan semata-mata intuisi," jelas Nico.
BERITA TERKAIT: