Tindak lanjut dari kinerja Kementerian Pertanian dan Bulog mesti didukung secara bersamaan pada peran strategis Kementerian Perdagangan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan dan Kementrian Kesehatan.
Demikian dikatakan anggota DPR Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/5).
Ia memaparkan, setidaknya ada empat isu utama pada distribusi pangan ini yang selalu menjadi gangguan utama pada proses distribusi pangan, terutama pada saat puasa dan lebaran.
"Impor pangan, jalan, armada dan makanan kadaluarsa hampir tiap tahun menjadi isu ritual yang terus-menerus terjadi," sebutnya.
Politisi Fraksi PKS ini merinci, pada isu impor pangan, beberapa pihak, termasuk sebagian kalangan legislator masih meragukan efektivitas kinerja tim harga pangan yang dibentuk Kemendag. Masyarakat perlu bukti kinerja pemerintah pada regulasi pengendalian harga ini beberapa waktu ke depan.
Pada isu jalan, lanjut Akmal, buruknya infrastruktur jalan dari sentra produksi menuju wilayah konsumen menjadi pekerjaan rumah yang dari sejak puluhan tahun lalu berganti-ganti rezim, masih belum dapat terselesaikan.
"Hingga saat ini, hampir setiap propinsi terdapat jalan nasional yang rusak. Ini mengakibatkan hambatan besar pada distribusi, baik pergerakan orang maupun barang, termasuk bahan pangan yang melalui jalur darat," papar anggota Badan Anggaran DPR ini.
Kemudian pada isu armada, di mana Kemenhub yang menjadi penanggung jawab utama, hingga saat ini belum dapat menyelesaikan tata kelola armada angkutan jalan.Buruknya kinerja distribusi pangan akibat lemahnya tata kelola pelabuhan sangat terlihat pada saat bulan puasa menjelang lebaran.
Fenomena yang sangat terlihat jelas adalah antrian puluhan kilometer truk yang akan memasuki pelabuhan, terutama di Merak. Bahkan, masalah pungli di antar pergantian armada seperti pelabuhan ini mengakibatkan perbedaan harga yang sangat signifikan dari sentra produksi ke konsumen.
"Ini juga salah satu penyebab produk impor menjadi lebih murah dari produk dalam negeri," tambahnya.
Terakhir Andi Akmal menerangkan, isu distribusi pangan yang kerap terjadi berkaitan kesehatan. Produk-produk pangan kadaluarsa dan bernilai gizi buruk terutama dalam kemasan selalu beredar di masyarakat. Momen puasa dan lebaran biasanya oleh Kemenkes dijadikan ajang pemeriksaan masif agar dapat membendung peredaran makanan yang buruk untuk dikonsumsi.
"Untuk masalah kesehatan pada produk makanan, mestinya Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan rutin tiap bulan dengan berkoordinasi dengan para produsen makanan, dinas kesehatan di daerah dan memastikan kehalalan produk pangan dengan berkoordinasi dengan Lembaga POM MUI," pungkasnya
.[wid]
BERITA TERKAIT: