Mengetahui hal tersebut, capres terpilih Joko Widodo mengaku terkejut dengan besarnya anggaran rapat di kementerian. Dia menilai, jumlah Rp 18,1 triliun terlalu besar untuk dihabiskan kementerian selama satu tahun.
"Apanya, terus. Tahun berapa itu? Ya kalau tahun depan rapat sampai segitu, rapat apa itu. Ketinggian sekali, masak rapat sampai segitu," ujarnya di Balai Kota, Rabu (10/9).
Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Jokowi itu mengaku tidak akan menggunakan anggaran rapat kementerian dengan jumlah besar bila nanti resmi dilantik sebagai presiden.
"Rapat tidak usah makan, tidak usah minum. Ngomong-ngomong saja," ungkapnya.
Jokowi juga memertanyakan bagaimana sebuah kementerian menghabiskan dana besar hanya untuk menggelar rapat.
"Saya tidak ngerti, belum mau komentar. Masak rapat sampai segitu. Rapat itu ngapain, untuk apa?" tanyanya.
Karena itu, Jokowi berjanji akan memotong biaya-biaya yang kurang diperlukan semacam itu.
"Saya kira harus banyak dipotong biaya-biaya seperti itu. Hal-hal seperti itu yang harus diefisiensikan. Apalagi, cashflow kita ada di yang berat. Harus dilihat detail kalau mau menganggarkan sesuatu," tandasnya.
[why]
BERITA TERKAIT: