Fuad Bawazier Sayangkan Sikap Boediono

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 05 September 2013, 18:33 WIB
Fuad Bawazier Sayangkan Sikap Boediono
fuad bawazier/net
rmol news logo Kebijakan pemerintah dalam mengatasi krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terbukti sesat. Apalagi, langkah yang dilakukan menyelamatkan kejatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan mengerahkan dana Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

"Tak hanya sesat, kebijakan seperti itu menunjukkan rendahnya kemampuan pemerintah dalam menghadapi persoalan yang dihadapi rakyatnya sangat rendah," ujar mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier, dalam dalam dialog di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (5/9).

Mengerahkan dana perusahaan pelat merah, menurut dia, berpotensi merugikan dan pemerintahan yang baru hasil pemilu 2014 dapat mengusut kebijakan tersebut secara politik.

"Kalau saja dolar sudah Rp 10.000,- Rp 12.000, dari sebelumnya Rp 9.000, berarti naik 20 persen. Maka ini akan berdampak pada kenaikan APBN sebesar 20 persen. Ditambah lagi utang pemerintah dan swasta sama-sama besar, maka kondisi ini akan makin berat kalau tak ada usaha swasembada pangan dan tetap mengandalkan ekspor," terangnya.

Fuad Bawazier menyayangkan sikap Wakil Presiden Boediono, yang diandalkan Presiden untuk mengendalikan laju perekonomian negara, malah takut melawan IMF, Amerika Serikat dan pasar bebas yang justru akan makin merapuhkan pondasi ekonomi Indonesia. Buktinya, pencabutan subsidi BBM tetap dilakukan walaupun akan diketahu pasti dampaknya adalah inflasi tinggi.

"Sama halnya dengan kenaikan BBM, yang sudah diketahui akan berdampak terjadinya inflasi, tapi dilanjutkan dengan kompensasi BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat)," tambah Fuad.

Menteri Keuangan Chatib Basri juga dinilai Fuad sebagai orang yang kurang paham terhadap perkembangan ekonomi dan keuangan global. Chatib begitu percaya diri mengatakan rupiah akan segera menguat. Faktanya, rupiah terus melemah.

"Utang kita tambah besar, lalu berapa anggaran untuk swasembada pangan dan memperkuat ekspor?” tanya Fuad. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA