KemenÂterian Pertanian (Kementan) berÂencana memangÂkas jumlah imÂportir dalam upaya penataan meÂnyusul adanya lonjakan harga bawang putih.
Wakil Menteri Pertanian RusÂman Heriawan mengungkapkan, jumlah importir bawang putih saat ini ada 130 perusahaan. JumÂlah itu naik dari sebelumnya 70-an perusahaan. Menurutnya, piÂhaknya sedang melakuÂkan pengÂkajian apakah perlu atau tidak dilakukan pemangkasan jumlah importir.
“Kami melihat pemainnya terÂlalu banyak sehingga kita sangat memperhitungkan supaya kalau mengimpor skala ekoÂnominya menguntungkan buat importir juga.
Jumlah 70-an imÂportir menÂÂjadi 130 kalau kuota itu dibagi-bagi, saya kira secara ekoÂÂnomi nggak menguntungÂkan,†tutur Rusman di Jakarta, kemarin.
Rusman yakin , harga bawang putih secara bertahap akan kemÂbali norÂmal. Dia optimis pada buÂÂlan ini, bawang putih tidak akan lagi menjadi penyebab inflasi. MeÂÂnurutnya, kecenÂdeÂrungan harÂga bawang putih turun saat ini sudah bisa dilihat di paÂsar. Kini harga bawang putih di pasaran Rp 20 ribuan per kiloÂgram (kg).
Harga bawang putih pada FebÂruari menembus Rp 36 ribu per kg. Bulan sebelumnya harga komoÂditas tersebut Rp 90 ribu per kg. Kenaikan harga itu diÂnilai menjadi salah satu peÂnyebab utama inflasi Februari 2013.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku heran melonÂjaknya harga bawang putih dituÂding menjadi penyebab tingginya inflasi. Dia meminta, masalah tersebut disiÂkapi hati-hati.
“Saya melihat ada sesuatu yang salah, keliru kebijakannya. Harus hati-hati jangan hanya karena baÂwang saja berdampak kepada yang lain,†kata Hatta.
Dia ingin kebijakan yang dikeÂluarkan untuk mengatasi lonjakan harga baÂwang putih, memperÂhatikan keÂpenÂtingan petani lokal. Apalagi jumlah mereka tidak baÂnyak. KoÂmitmen mendukung swasembada harus ditegakan.
Berdasarkan data Kementan, 90 persen pasokan bawang putih di paÂsaran berasal dari impor. PeÂtani lokal hanya mampu memÂproÂduksi 5-10 persen dari total keÂbuÂtuÂhan. Bawang putih sulit diÂproÂdukÂsi karena tanaman koÂmoÂditas ini masuk dalam taÂnaman sub tropis.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang tahun 2012, Indonesia mengimpor 415.000 ton bawang putih dari beberapa negara dengan nilai 242,3 juta dolar AS atau senilai Rp 2,3 triÂliun. Mayoritas bawang putih impor datang dari China, yaitu seÂbanyak 410.100 ton dengan nilai 239,4 juta dolar AS atau Rp 2,27 triliun untuk periode Januari hingÂga Desember 2012.
Selain China, pemasok bawang putih adalah India, MalayÂsia dan Pakistan, tetapi nilai impornya tidak signifikan. [Harian Rakyat Merdeka]
BERITA TERKAIT: