BBM BERSUBSIDI

BPH Migas: Insya Allah Terlampaui

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Jumat, 24 September 2010, 07:49 WIB
BPH Migas: Insya Allah Terlampaui
ilustrasi
rmol news logo Meski selisih peningkatan PSO (public service obligations) atau BBM Bersubsidi tahun 2011 hanya sebesar 20 ribu kiloliter (KL), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menolak bila dikatakan angka tersebut dipilih berdasarkan asumsi tidak akan terjadi perubahan regulasi.

"Perubahan regulasi akan tetap diupayakan tetapi dengan upaya pengawasan, penataan yang dilakukan BPH Migas. Kita berharap dengan angka itu kebutuhan BBM Bersubsidi tidak terlampaui. Insya Allah lah ya," jelas Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono kepada wartawan di sela-sela Raker dengan Komisi VII DPR RI, di gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis Petang (23/9).

Meski hasilnya belum pernah dihitung secara ilmiah, pihak BPH Migas mengaku sudah pernah melakukan exercise. Ternyata, menurut Tubagus, ada korelasi yang positif antara peningkatan GDP (gross domestic product) dengan permintaan konsumsi BBM baik premium maupun solar.

"Tapi dengan pertumbuhan kendaraan bermotor itu koefisiensi regresi korelasinya tidak 100 persen. Tapi hanya sekitar 93 persen untuk premium. Sedangkan untuk solar 77 persen," tambahnya.

"Sedangkan kalau minyak tanah koefisiensi regresi korelasinya negatif. Karena ada konversi. Kalau dulu 3,5 sekarang hanya 2 sekian," demikian Tubagus. [guh]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA