"Insyaallah, kami berusaha keras untuk itu," katanya di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu (31/5).
Dia mengaku telah mempersiapkan beberapa upaya untuk mengurangi kemacetan di jalur mudik, salah satunya yakni dengan segera menyelesaikan pembanngunan flyover (jembatan layang) Jawa Tengah.
Keempat flyover tersebut yaitu Demoleng yang pembangunannya sudah‎ mencapai 84,96 persen, Klonengan-Prupuk (94,23 persen), Kretek-Paguyangan (76,84 persen), dan Kesambi (78,68 persen). Dia mengklaim bahwa keempat flyover itu nantinya akan mampu mengatasi titik rawan kemacetan seperti yang terjadi pada tahun lalu.
Lebih lanjut dikatakannya pembangunan itu dilakukan karena berkaca dari insiden Brexit tahun lalu, dimana kemacetan parah terjadi karena pemudik hanya menjadikan jalan tol sebagai satu-satunya jalan untuk dilalui, sehingga terjadi penumpukan.
"Makanya kita antisipasi (dengan membangun flyover) agar tidak terjadi kemacetan seperti tahun lalu. Tahun lalu itu antara Pejagan dan Krukut ada 5 bidang perlintasan kereta api. Karena ada tambahan makanya 1 hari 97 kereta api. Kalau 1 kali lewat 5 menit ya mungkin 8 jam perhari. Belum lagi kalau ada yang egois masuk jalur kanan," demikian Arie.
[san]
BERITA TERKAIT: