Di Pavilion khusus ini, lima belas perusahaan teknologi terkemuka hadir untuk memamerkan kecanggihan mereka di bidang utama seperti AI, Cloud, XR, dan Keamanan Siber. Tujuan utama adalah mencari mitra lokal dan menjalin kolaborasi berkelanjutan.
Shirley Liang dari TAITRA menyebut Pavilion ini sebagai "wadah kolaborasi" di mana pengunjung bisa langsung mencoba solusi inovatif, bukan hanya sekadar menonton demo.
“Kami berharap Taiwan Pavilion dapat menjadi wadah kolaborasi antara para inovator Taiwan dan mitra Indonesia, baik dari lembaga publik, industri, startup dan semua pelaku industry," ujar Shirley Liang, dalam pernyataannya yang dikutip redaksi di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2025.
Pameran kali ini menyoroti bagaimana AI dapat diterapkan secara nyata. Dalam konteks mitigasi risiko Indonesia, contohnya, P-waver menghadirkan sistem peringatan dini gempa berbasis AI yang menawarkan detik-detik berharga sebelum gelombang perusak tiba.
Sementara itu, di ranah kehidupan cerdas, ada agen virtual AI dari Seeulair untuk interaksi ritel dan sistem biometrik canggih dari Himax.
Fondasi digital masa depan juga menjadi fokus. Perusahaan seperti Edgecore, D-Link, dan Ambedded memamerkan solusi untuk membangun infrastruktur Cloud dan jaringan yang bersifat terbuka, efisien, dan siap mendukung data skala besar. Mereka menawarkan solusi dari edge hingga pusat data, sangat penting untuk percepatan digitalisasi di berbagai sektor Indonesia.
Isu keamanan siber juga ditangani secara komprehensif. Taiwan membawa ahli yang menawarkan solusi dari autentikasi Zero Trust (seperti Lydsec) hingga layanan keamanan terkelola (MSSP) dari UniXecure, memastikan pertahanan digital yang tangguh, terutama untuk sektor keuangan dan pemerintahan.
Selain sektor profesional, Pavilion ini juga merangkul generasi muda dan komunitas kreatif. Ada teknologi Extended Reality (XR) dari HTC Viverse untuk pengalaman belajar dan bercerita yang imersif. Hal ini menunjukkan komitmen Taiwan tidak hanya pada infrastruktur keras, tetapi juga pada pemberdayaan konten dan talenta digital.
Secara keseluruhan, kehadiran Taiwan di INTI 2025 merupakan langkah strategis untuk menjadi mitra digital Indonesia. Untuk mempermudah terwujudnya kemitraan, TAITRA Jakarta bahkan menyediakan layanan satu pintu (one-stop service) untuk mempercepat pertemuan bisnis dan mengatur kunjungan potensial ke Taiwan.
“Kami melihat potensi besar di Indonesia, dan Taiwan siap berbagi keahlian AI dan solusi cerdas untuk membangun masa depan digital yang tangguh,” kata Shirley Liang.
BERITA TERKAIT: