Namun, hal ini dibantah oleh Liang Liang, Wakil Direktur Kawasan Pengembangan Ekonomi-Teknologi Beijing. Menurutnya, robot humanoid buatan China tidak akan menggantikan manusia di dunia kerja.
Sebaliknya, ia percaya bahwa kehadiran robot justru akan membantu meningkatkan produktivitas, terutama untuk pekerjaan di lingkungan yang berbahaya.
“Kami tidak percaya robot akan membuat orang kehilangan pekerjaan. Robot justru akan meningkatkan efisiensi dan mengambil alih tugas-tugas yang tidak ingin atau tidak bisa dilakukan manusia - seperti menjelajahi ruang angkasa atau laut dalam yang sulit dijangkau. Mesin bisa membantu kita untuk itu,” ujar Liang, dikutip dari
Reuters pada Senin, 19 Mei 2025.
“Ketika malam tiba dan manusia butuh istirahat, mesin bisa tetap bekerja. Hasilnya, produk yang dihasilkan bisa lebih baik, lebih murah, dan lebih mudah digunakan. Inilah arah pengembangan kami ke depan,” tambahnya.
Liang juga menjelaskan bahwa lomba lari setengah maraton robot pertama di dunia yang diadakan bulan lalu di Beijing dibuat untuk menunjukkan bahwa robot humanoid bertujuan membantu manusia, bukan menggantikan mereka.
Dalam lomba itu, ada dua lintasan yang dipisahkan pagar. Di satu sisi, para manusia berlari dan saling berkompetisi, sementara di sisi lain, 20 tim menjalankan robot dengan ukuran dan kemampuan yang berbeda-beda.
“Coba lihat, di maraton ini manusia punya lintasannya sendiri untuk menguji kemampuan fisik mereka, dan robot punya jalur sendiri untuk menguji kemampuan mereka. Tapi mereka tidak saling mengambil lintasan. Begitulah masa depan yang kami bayangkan,” jelas Liang.
BERITA TERKAIT: