Ini merupakan akhir dari proses yang dilakukan secara bertahap yang dimulai akhir tahun lalu ketika Vodafone menjadi perusahaan telekomunikasi pertama yang mematikan jaringan 3G-nya.
Tahap terakhir ini dilakukan dua perusahaan telekomunikasi utama di Australia, yaitu Telstra dan Optus.
Vodafone menjadi perusahaan pertama yang mematikan jaringannya antara Desember 2023 dan Januari 2024.
Telstra pada awalnya dijadwalkan menutup layanannya pada 31 Agustus, tetapi memundurkan tanggal penutupan untuk memberi pelanggan lebih banyak waktu guna memperbarui perangkat mereka.
"Kita harus memastikan semua orang siap untuk melakukan transisi ini bersama-sama – dan kita tahu beberapa pelanggan kita masih berupaya melalui langkah-langkah yang perlu mereka ambil untuk meningkatkan perangkat mereka," kata CEO dan direktur pelaksana Telstra, Vicki Brady, seperti dikutip dari 9News.
"Itulah sebabnya kami memutuskan untuk menyediakan lebih banyak waktu dan dukungan lebih lanjut," katanya.
Meskipun tidak ada data pasti berapa banyak orang yang akan terdampak oleh penutupan ini, sebuah perkiraan pada tahun 2023 menyebutkan jumlah perangkat yang mengandalkan 3G di Australia akan mencapai sekitar 3 juta - kebanyakan di antaranya adalah perangkat lama yang telah ada selama setidaknya lima atau enam tahun.
Ini termasuk telepon, mesin eftpos, mobil, tablet, dan kamera keamanan.
Dari total 3 juta perangkat 3G yang diidentifikasi pada tahun 2023, diperkirakan 200.000 di antaranya adalah alarm medis.
?"Orang tua atau orang lain yang rentan yang mengandalkan alarm itu untuk respons darurat tidak akan mendapatkannya," kata David Waldie dari perusahaan alarm medis Eevi.
Telstra mengatakan pihaknya berkomitmen untuk menyediakan cakupan 4G di semua area 3G sebelum penutupan.
Optus tidak membuat komitmen semacam itu di situs webnya, sementara Vodafone mengatakan cakupan 4G-nya "serupa dalam ukuran" dengan penawaran 3G-nya.?
BERITA TERKAIT: