Bagian tubuh robot seperti lengan, kaki, dan kepala terbuat dari bahan lembut dan mudah dipindahkan yang disebut silikon.
"Kami memiliki tim perangkat lunak dan algoritma kami sendiri," kata Li Boyang kepala eksekutif Ex-Robots, seperti dikutip dari
VOA, Selasa (18/6).
Algoritma adalah perintah atau aturan yang diikuti oleh program komputer yang dibutuhkan sebuah robot untuk beroperasi.
“Ada banyak model dan algoritma dasar yang umumnya bersifat open source, yang digunakan semua orang," lanjut Li.
Pemrograman sumber terbuka biasanya tersedia secara gratis bagi pengembang perangkat lunak untuk digunakan dalam sistem mereka.
Li mengatakan perusahaannya memusatkan upayanya pada bagaimana membuat kecerdasan buatan (AI) dapat mengenali dan menunjukkan ekspresi dan emosi.
Dalam sebuah demonstrasi misalnya, sebuah robot Ex-Robots mampu menggerakkan kepalanya, tersenyum, dan menjulurkan lidah.
“Kami juga sedang mengerjakan model pondasi. Model yang kami buat bersifat multi-modal dan mampu mengekspresikan emosi," kata Li.
AI multi-modal dapat memproses berbagai jenis sinyal dan bereaksi terhadapnya. Misalnya, sistem multimodal dapat bereaksi terhadap video, teks, suara, atau sentuhan. Li menambahkan, teknologi tersebut juga dapat memeriksa lingkungan sekitar dan menghasilkan feedback wajah yang benar.
Li mengatakan di masa depan robot buatannya bisa digunakan untuk sektor perawatan kesehatan mental seperti konseling psikologis. Ia menambahkan, perusahaannya saat ini sedang meneliti pengobatan dan pengumpulan informasi untuk gangguan kesehatan mental.
"Selain itu, saya percaya bahwa interaksi emosional memiliki penerapan yang lebih luas dalam bidang pelayanan, seperti yang ditujukan untuk anak-anak," ujarnya.
Ex-Robots mengatakan dibutuhkan waktu dua minggu hingga satu bulan untuk menghasilkan robot humanoid. Harga robot mulai dari 207.000 dolar AS hingga 276.000 dolar AS.
BERITA TERKAIT: