Dimensy.id
R17

Menkeu AS Ingatkan Risiko Penggunaan AI di Bidang Keuangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 06 Juni 2024, 13:55 WIB
Menkeu AS Ingatkan Risiko Penggunaan AI di Bidang Keuangan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Penggunaan teknologi kecerdasan buatan di bidang keuangan dapat menurunkan biaya transaksi, tetapi membawa risiko yang signifikan.

Begitu menurut kutipan pidato Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang akan disampaikan Kamis (6/6) waktu setempat.

Dalam sambutannya di konferensi Dewan Pengawas Stabilitas Keuangan dan AI di Brookings Institution, Yellen mengatakan risiko terkait AI telah menjadi agenda utama dewan regulator.

“Kerentanan spesifik mungkin timbul dari kompleksitas dan ketidakjelasan model AI, kerangka manajemen risiko yang tidak memadai untuk memperhitungkan risiko AI, dan interkoneksi yang muncul karena banyak pelaku pasar mengandalkan data dan model yang sama,” kata Yellen dalam kutipannya, seperti dimuat Reuters.

Yellen juga mencatat bahwa konsentrasi di antara vendor yang mengembangkan model AI dan menyediakan layanan data dan cloud juga dapat menimbulkan risiko yang dapat memperkuat risiko penyedia layanan pihak ketiga yang ada.

“Dan data yang tidak memadai atau salah juga dapat melanggengkan atau menimbulkan bias baru dalam pengambilan keputusan keuangan,” menurut Menkeu AS.

Namun sambutan pada konferensi mengenai AI dan stabilitas keuangan menunjukkan bahwa Yellen mengakui manfaat AI dalam otomatisasi layanan dukungan pelanggan, peningkatan efisiensi, deteksi penipuan, dan pemberantasan keuangan gelap.

“Kemajuan dalam pemrosesan bahasa alami, pengenalan gambar, dan AI generatif, misalnya, menciptakan peluang baru untuk menjadikan layanan keuangan lebih murah dan lebih mudah diakses,” kata Yellen dalam kutipannya.

Dia mengatakan bahwa Departemen Keuangan juga melakukan komunikasi rutin dengan regulator keuangan mengenai upaya mereka terkait AI, termasuk memanfaatkan teknologi untuk memitigasi risiko keuangan gelap, termasuk pencucian uang, pendanaan teroris, dan penghindaran sanksi.

"Departemen Keuangan menggunakan alat AI di Internal Revenue Service untuk meningkatkan deteksi penipuan," tambahnya.

"FSOC, yang dipimpin oleh Departemen Keuangan dan mencakup Federal Reserve serta regulator keuangan utama lainnya, akan melanjutkan upayanya untuk memantau dampak AI terhadap stabilitas keuangan, memfasilitasi pertukaran informasi, dan mendorong dialog antar regulator keuangan,” kata Yellen. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA