Dikutip dari
Reuters, Senin (17/3), jaringan yang disebut Starshield tersebut dilaporkan mampu secara terus-menerus mengumpulkan citra di seluruh bumi untuk intelijen AS, menggunakan campuran satelit pencitraan besar untuk mengumpulkan data dan untuk mengirimkan informasi.
Menurut salah satu sumber terpercaya yang berbicara kepada Reuters, hal itu berpotensi menjadikannya tidak ada yang bisa bersembunyi.
Tidak ada konfirmasi langsung baik dari SpaceX maupun NRO mengenai laporan tersebut, namun seorang juru bicara NRO memberikan sedikit penjelasan.
"Kantor Pengintaian Nasional sedang mengembangkan sistem intelijen, pengawasan, dan pengintaian berbasis ruang angkasa yang paling mumpuni, beragam, dan tangguh yang pernah ada di dunia," kata juru bicara NRO kepada Reuters.
Musim gugur yang lalu, dilaporkan bahwa SpaceX telah mengantongi kontrak 70 juta dolar AS dengan Angkatan Luar Angkasa untuk menyediakan komunikasi satelit di bawah program Starshield-nya.
Ini adalah entitas yang berbeda dari konstelasi Starlink SpaceX, setidaknya menurut Elon Musk, yang mengatakan Starlink harus merupakan jaringan sipil, sedangkan Starshield dimaksudkan untuk digunakan untuk tujuan pemerintah dan keamanan nasional.
BERITA TERKAIT: