Informasi menyebutkan, butir beras yang ditanam di laboratorium mengandung sel otot dan lemak sapi. Nasinya juga memiliki warna merah jambu cerah yang menggugah selera, seperti warna daging.
Dengan penemuan tersebut para peneliti berharap dapat menawarkan sumber protein yang lebih murah dan berkelanjutan dengan jejak karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi sebenarnya.
Langkah pertama yang dilakukan para peneliti membuat padi sapi adalah dengan melapisi setiap butir beras dengan gelatin ikan untuk membantu sel-sel daging menempel. Selanjutnya, mereka memasukkan sel induk otot dan lemak sapi ke dalam setiap butir, yang kemudian dikultur dalam cawan petri.
Butir beras memiliki struktur internal yang berpori namun terorganisir, yang sebenarnya meniru “perancah biologis” yang ditemukan dalam sel daging. Jadi butiran beras menawarkan wadah yang memungkinkan sel tumbuh dan berkembang, bersama dengan molekul yang memberi nutrisi.
Sel-sel daging tumbuh baik di permukaan bulir beras maupun di dalam bulir itu sendiri.
Penelitian yang dipublikasikan di Matter, mengatakan butiran nasi terasa seperti sushi daging sapi, dan masuk akal mengingat bahan-bahannya.
“Bayangkan memperoleh semua nutrisi yang kita perlukan dari beras protein hasil kultur sel,” ujar penulis utama Sohyeon Park Mengatakan dalam siaran pers, seperti dikutip dari
Engadget, Sabtu (17/2).
“Beras sudah memiliki tingkat nutrisi yang tinggi, namun menambahkan sel dari ternak dapat meningkatkannya lebih lanjut," katanya.
Tim bahkan membayangkan suatu hari ketika mereka benar-benar menghilangkan unsur ternak dari proses tersebut.
Mereka berharap dapat mengembangkan rangkaian sel yang terus membelah dan tumbuh dalam jangka waktu yang lama, sehingga mereka dapat mengambil sumber dari sel tersebut, bukan dari sapi sebenarnya.
“Setelah itu, kita bisa menciptakan sistem pangan berkelanjutan,” kata Park kepada CNN.
BERITA TERKAIT: