Dimensy.id
R17

Huawei Tawarkan Sebagian Kecil Saham ke Mercedes Benz dan Audi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Selasa, 12 Desember 2023, 09:18 WIB
Huawei Tawarkan Sebagian Kecil Saham ke Mercedes Benz dan Audi
Pameran Auto Shanghai di Shanghai, China, 19 April 2021/Net
rmol news logo Perusahaan teknologi China, Huawei Technologies dilaporkan telah menawarkan sebagian kecil saham mereka kepada Mercedes Benz dan Audi milik Volkswagen.

Tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, langkah ini bertujuan untuk memperluas kemitraan Huawei, yang menjadi target sanksi AS sejak tahun 2019.

Salah satu sumber juga mengatakan, Huawei berharap kehadiran investor asing akan membantu mempertahankan bisnisnya dari potensi ketegangan geopolitik lebih lanjut.

November lalu, raksasa teknologi asal China itu mengatakan  pihaknya akan memisahkan unit bisnis Intelligent Automotive Solution (IAS) yang telah beroperasi selama empat tahun, yang berupaya menjadi pemasok dominan perangkat lunak dan komponen untuk kendaraan listrik pintar (EV).

Sumber sebelumnya mengatakan unit tersebut akan bernilai antara 28 hingga 35 miliar dolar AS.

"Huawei mengadakan pembicaraan awal dengan Mercedes dalam beberapa minggu terakhir," menurut dua sumber, seperti dimuat Reuters, Senin (11/12).

Salah satu sumber mengatakan merek mobil Jerman itu ditawari 3 hingga 5 persen saham dengan penilaian yang akan dinegosiasikan.

"Namun Mercedes tidak begitu tertarik karena mereka ingin tetap bertanggung jawab atas perangkat lunaknya untuk mempertahankan posisi merek premiumnya dibandingkan melakukan outsourcing ke pemasok," sumber itu menambahkan.

Tingkat ketertarikan Audi terhadap tawaran Huawei belum bisa ditentukan secara pasti. Namun, dua sumber mengatakan Audi dan Huawei merencanakan kemitraan untuk mengembangkan teknologi mengemudi otonom untuk Audi. Teknologi tersebut akan digunakan pada kendaraan untuk pasar China mulai tahun 2025 dan akan dibangun oleh perusahaan pembuat mobil Jerman tersebut dengan FAW Group.

Richard Yu, yang mengawasi bisnis mobil pintar Huawei, mengatakan pada sebuah forum pada bulan April bahwa sulit bagi perusahaan-perusahaan Eropa, AS, dan Jepang untuk memilih Huawei sebagai pemasok utama solusi cerdas karena sanksi AS.

“Oleh karena itu, ini merupakan tantangan besar karena kami telah berinvestasi dalam jumlah besar,” kata Yu saat itu. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA