Menariknya, sebagai salah satu investor awal OpenAI, startup yang mengembangkan layanan chatbot populer berbasis AI, ChatGPT, Microsoft justru tiba-tiba sempat melarang pegawainya menggunakan ChatGPT.
"Akibat masalah keamanan dan data, sejumlah tools AI tidak tersedia untuk digunakan karyawan," tulis keterangan Microsoft, dikutip dari
CNBC Internasional, Jumat (10/11).
"Meskipun benar Microsoft berinvestasi pada OpenAI dan ChatGPT memiliki perlindungan bawaan untuk mencegah penggunaan yang tidak aman, namun website itu merupakan layanan pihak ketiga," imbuh keterangan Microsoft.
Untuk itu, masyarakat diminta berhati-hati saat menggunakannya karena risiko keamanan. Termasuk juga layanan AI eksternal lain seperti Midjourney atau Replika.
Namun demikian, kini akses ChatGPT telah dipulihkan oleh pihak Microsoft.
Berdasarkan pernyataan Microsoft, pemblokiran itu terjadi karena ketidaksengajaan. Saat itu, perusahaan tengah melakukan pengujian sistem model bahasa besar (LLM) yang diuji coba ke seluruh karyawan.
"Kami memulihkan layanan (ChatGPT) segera setelah mengidentifikasi kesalahan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, kami mendorong karyawan dan pelanggan menggunakan layanan seperti Bing Chat Enterprise dan ChatGPT Enterprises yang hadir dengan tingkat perlindungan privasi dan keamanan tinggi," tutup Microsoft.
BERITA TERKAIT: