Nah, salah satu benda yang dipamerkan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, itu adalah traktor dengan sistem pengisian baterai menggunakan tenaga surya atau sinar matahari.
"Kami membuat inovasi traktor memakai tenaga surya. Dia menggunakan baterai 12 volt sebanyak 6 buah. Jadi traktor ini mempunyai empat fungsi," ucap petani asal Badung, Bali, I Gede Artana, di sela-sela Rakernas IV PDIP, Sabtu (30/9).
Fungsi tersebut adalah dapat digunakan sebagai alat penyiang gulma sehingga mempermudah proses menggarap sawah. Kemudian, sebagai alat semprot yang terdiri dari dua nozzle dari kiri dan kanan. Dengan begitu, akan membuat efektif jika digunakan pada tanaman palawija.
Selanjutnya, kata dia, traktor itu dapat berfungsi menggemburkan tanah di sekitar tanaman jagung. Keempat, digunakan sebagai traktor singkal untuk membajak sawah.
"Jadi traktor ini mempunyai empat fungsi. Biasanya traktor cuma satu fungsi. Kebetulan kami buat empat fungsi dalam satu unitnya. Ini inovasi dalam bidang pertanian. Teknologi tepat guna juga sesuai dengan kebutuhan petani," papar Artana.
Artana menambahkan, kehadiran traktor itu dapat menjadi solusi di tengah mahalnya harga bahan bakar untuk traktor konvensional. Menurutnya, traktor dengan tenaga surya itu telah terbukti efektif membantu petani dan ramah lingkungan.
Artana mengatakan saat ini traktor itu sedang didaftarkan hak patennya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (DJHKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham). Dia berharap ada investor yang dapat membiayai agar traktor itu dapat diproduksi secara massal.
BERITA TERKAIT: