Tak lama setelah pengalungan medali dan penyerah trofi juara Premier League Inggris, para pemain melakukan
victory lap menemui ribuan suporter. Saat itulah Trent tak kuasa membendung air matanya.
Dia menangis karena harus berpisah dengan klub yang sudah diperkuatnya selama 20 tahun terakhir. Bahkan sejak ia masih menimba ilmu di akademi. Beberapa kali Trent terlihat menundukkan kepalanya dan harus dipeluk anggota keluarga yang menemaninya di lapangan.
Terlebih, ribuan suporter The Reds memberikan sambutan meriah kepada Trent. Ia merasa tersanjung dengan sambutan meriah fans, setelah sempat jadi "musuh bersama" tiga pekan lalu karena mengumumkan kepergiannya.
"Saya tidak menyangka sambutannya seperti ini. Memang saya tidak berharap apapun. Saya ingin bermain sekali lagi untuk klub ini di Anfield, setelah apa yang terjadi beberapa pekan lalu. Saya bilang itu kepada manajer dan dia mempercayai saya untuk main di babak kedua dan mendapatkan sambutan yang bernilai lebih dari apapun untuk saya," ujar Trent, dikutip dari
Sky Sports, Senin, 26 Mei 2025.
Dari 354 laga yang dilakoni bersama Liverpool, mencetak 27 gol dan 93 assist, pertandingan penutup ini memberi kesan terdalam bagi bek kanan berumur 26 tahun ini. Trent tidak pernah merasa lebih dicintai dan dijaga seperti dalam pertandingan ini.
"Dari lubuk hati terdalam, saya harap fans serta suporter klub ini bisa menghargai kerja keras dan juga pengorbanan saya untuk tim ini. Karena saya selalu memikirkan tim setiap hari, menit, dan detik," tuturnya. Dari masih berumur 6 tahun sampai 26 tahun, 20 tahun. Itu waktu yang sangat lama, tapi saya begitu menikmati setiap menitnya. Melalui banyak ujian, lulus dari akademi, bisa bermain di tim utama, lalu menjadi pemain inti. "
"Saya merasa terhormat dan tersanjung bisa jadi bagian klub ini," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: