Bukan tanpa sebab. Liverpool bisa menyegel titel juara Premier League musim ini saat menjamu Spurs di Stadion Anfield, cukup hanya dengan bermain seri.
Antusiasme suporter semakin besar karena meraih juara Premier League pada 2020 silam, suporter tak bisa merayakannya akibat pandemi Covid-19. Alhasil, laga penentuan nanti malam akan menjadi yang pertama yang dihadiri penonton sejak 1990 atau 35 tahun silam.
Namun dampak buruknya, harga tiket pun langsung meroket. Terutama di situs web penjualan tiket yang tak terafiliasi secara resmi dengan klub. Salah satunya adalah
LiveFootballTickets.
Situs yang berbasis di Madrid tersebut menjual tiket di tribune utama Stadion Anfiel yang harga awalnya "cuma" 61 pound (Rp1,3 juta) menjadi 3.248,70 pound (Rp72,6 juta ). Sementara tiket tribune tandang yang biasanya dijual 30 pound (Rp671 ribu) dilepas paling murah 414,70 pound (Rp9,27 juta).
Namun demikian, harga selangit itu tak menghentikan keinginan para Liverpudlian hadir langsung di Anfield. Sebanyak 60.500 tiket yang disiapkan untuk laga itu telah ludes terjual.
Manajemen Liverpool telah mengingatkan suporternya agar tak membeli tiket di luar jalur resmi karena berpotensi palsu atau digandakan. The Reds termasuk yang gencar memerangi para calo nakal ini.
Dilaporkan
The Athletic, Sabtu 26 April 2025, Liverpool telah menutup hampir 100 ribu akun penjualan tiket palsu pada musim lalu. Mereka juga mencekal 1.500 tiket, mengeluarkan 47 larangan masuk Anfield seumur hidup, serta memberi 136 skorsing tanpa batas.
Operasi calo ini semakin canggih dalam beberapa tahun terakhir dengan melibatkan organisasi kriminal lokal maupun di luar Merseyside. Target incaran penjualan tiket palsu ini adalah suporter dari luar negeri yang hendak pertama kali mengunjungi Anfield.
BERITA TERKAIT: