Pesan itu merupakan orasi ilmiah Irjen Andry Wibowo dengan tema “Revitalisasi Nilai-Nilai Patriotisme, Pancasila, dan Profesionalisme pada Pendidikan Indonesia" dalam Wisuda Tahun Akademik 2024/2025 Universitas Ibnu Chaldun (UIC) di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2025.
“Kita menghadapi dunia yang bukan hanya bertarung dalam ekonomi dan teknologi, tetapi juga ideologi, moral, dan identitas manusia,” ujar Irjen Andry di hadapan sivitas akademika dan para wisudawan UIC.
“Para pendiri bangsa menulis Pancasila bukan sebagai dokumen politik, tapi manifesto moral umat manusia Indonesia,” tegasnya.
Pernyataan Andry didukung karena dirinya menilai sistem global saat ini dikuasai kepentingan negara-negara adidaya, sementara Indonesia kerap terjebak sebagai pasar, bukan subjek yang berdaulat.
“Dunia pertama tidak perlu lagi berperang untuk menaklukkan bangsa lain, cukup dengan penetrasi budaya dan teknologi,” kata Andry.
Lanjut dia, tantangan terbesar bangsa bukan lagi penjajahan fisik, melainkan imperialisme budaya, kebodohan digital, dan kemiskinan moral.
Andry menilai pendidikan di Indonesia harus kembali menjadi mercusuar nilai dan moral bangsa, bukan sekadar pabrik nilai akademik.
Sementara Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Rahmah Marsinah berharap peran perguruan tinggi sebagai agen perubahan moral, sosial, dan intelektual semakin nyata di masa depan.
“Wisuda bukan akhir, tetapi awal kontribusi nyata bagi bangsa,” ujarnya.
Adapun acara wisuda yang di gelar di Gedung Ardhya Garini, Halim Jakarta Timur ini diikuti oleh 369 wisudawan Strata 1 dan Magister.
BERITA TERKAIT: