Langkah ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Jawa Timur.
Pembangunan SPPG Kanigoro dipimpin Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo.
SPPG Kanigoro dibangun dengan anggaran Rp 1,9 miliar hasil kerja sama dengan PT Arya Motor Indonesia. Pembangunan ditargetkan selesai dalam 45 hari dan mulai beroperasi pada Oktober 2025.
Unit ini akan melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima MBG di Kota Madiun dengan pasokan bahan baku dari pasar tradisional dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
Hingga Agustus 2025, sebanyak 27 SPPG telah beroperasi melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja. Sebanyak 34 unit memasuki tahap akhir persiapan, 155 unit dalam tahap konstruksi, dan 205 unit baru mulai dibangun.
Jika seluruh 421 unit ini beroperasi, layanan akan menjangkau 1,47 juta orang per hari. Polri menargetkan pembangunan 500 unit selesai akhir tahun ini dan 1.000 unit pada 2026.
Dedi menegaskan, setiap produksi makanan di SPPG Polri wajib melalui security food test oleh tim medis Polri untuk memastikan keamanan dan kandungan gizi.
“Ini pembeda SPPG Polri. Uji keamanan wajib dilakukan untuk menjamin kualitas makanan bagi penerima manfaat,” ujar Dedi kepada wartawan, Sabtu 9 Agustus 2025.
Polri juga menerapkan strategi kolaborasi pentahelix yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Pendekatan ini diharapkan memutus rantai stunting sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Wali Kota Madiun Maidi yang turut hadir, menilai SPPG akan memberi manfaat ganda, mulai dari pemenuhan gizi anak, penguatan ketahanan pangan, hingga perbaikan kualitas lingkungan.
“Semua saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: