Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kapolri dan Ketua PBNU Bertemu Bahas Keberagaman Hingga Isu Kekerasan di Dunia Pendidikan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/bonfilio-mahendra-1'>BONFILIO MAHENDRA</a>
LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA
  • Rabu, 12 Februari 2025, 20:44 WIB
Kapolri dan Ketua PBNU Bertemu Bahas Keberagaman Hingga Isu Kekerasan di Dunia Pendidikan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang kesejahteraan Alissa Wahid serta pengurus lainnya dalam audiensi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu, 12 Februari 2025./Humas Polri
rmol news logo Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bidang kesejahteraan Alissa Wahid serta pengurus lainnya dalam audiensi di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu, 12 Februari 2025.

Audiensi itu membahas berbagai isu mulai dari kebangsaan, termasuk keberagaman dan kekerasan di lingkungan pendidikan. 

Dari pembahasan ini, Kapolri menegaskan komitmennya untuk menjaga keberagaman sebagai salah satu kekuatan utama bangsa Indonesia.

"Kami sangat senang dan berkomitmen untuk terus menjaga keberagaman serta toleransi, karena Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang beragam. Keberagaman ini merupakan kekuatan yang harus terus kita jaga bersama," kata Sigit.

Sigit pun berjanji akan melaksanakan kerja sama lanjutan dari pertemuan ini.

"Oleh karena itu, kami akan melaksanakan kerja sama lanjutan terkait isu-isu yang menjadi perhatian NU dan berbagai pihak, termasuk aktivis yang peduli terhadap persoalan ini," kata Sigit.

Dalam kesempatan yang sama, Alissa Wahid juga mengungkapkan bahwa salah satu isu utama yang dibahas merupakan kekerasan di lembaga pendidikan.

Untuk itu, PBNU tengah berupaya untuk meminimalisasi, menurunkan, bahkan memberantas kekerasan di sekolah, madrasah, dan pesantren.

"Isu kekerasan di lembaga pendidikan menjadi perhatian utama kami di PBNU. Kami telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi hal ini," kata Alissa.

Alissa juga menekankan pentingnya dukungan dari Polri dalam menangani kekerasan di pesantren, sekaligus mengatasi persoalan radikalisme yang menjadi ancaman di masyarakat.

"Radikalisme masih menjadi isu yang perlu diwaspadai, karena bertentangan dengan semangat hubbul wathan minal iman yang dipegang oleh NU. Kami bersyukur dapat berdiskusi secara mendalam dan berbobot dengan Bapak Kapolri," kata Alissa.

Pertemuan ini menegaskan sinergi antara Polri dan PBNU dalam menjaga persatuan bangsa dalam mengatasi berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, Kapolri didampingi oleh sejumlah pejabat tinggi Polri, termasuk Kabaintelkam Polri Komjen Syahardiantono, Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Wakabareskrim Polri Irjen Asep Edi Suheri, Waastamaops Irjen Endi Sutendi, Kakor Binmas Irjen Edy Murbowo, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, serta Direktur Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PPO) Brigjen Nurul Azizah.

Sementara itu, Ketua PBNU Alissa Wahid hadir didampingi Wasekjen PBNU Mahrus Elmawa, Sekretaris Lakpesdam PBNU Ufi Ulfiah, Ketua LBH PP GP Ansor Dendy Zuhairil Finsa, serta pengurus RMI PBNU Ulun Nuha.rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA