YO dikabarkan sempat jatuh pingsan usai membawa pulang dua tabung gas dan dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit.
Adik korban, bernama RO (51) menjelaskan bahwa sebelumnya sang kakak masih beraktivitas seperti biasa.
Mulai dari bangun pagi, membuka warung karena berdagang dan menyiapkan lontong.
"Pagi saya masih ketemu, dia bilang mau antre gas. Saya sempat bilang nanti juga dianterin, tapi dia tetap berangkat. Biasanya antre di warung agen depan, ternyata dia pergi ke tempat yang lebih jauh," jelas RO kepada wartawan.
Setelah mengantre kurang lebih satu jam, YO berhasil mendapatkan gas dan pulang ke rumah.
Sayangnya, dalam perjalanan pulang, YO diduga kelelahan dan berhenti di rumah salah satu warga.
Setibanya di rumah, YO tiba-tiba lemah tak berdaya dan dinyatakan pingsan. Keluarga pun langsung membawa YO ke Rumah Sakit Permata, namun nyawanya tidak tertolong.
Sementara itu, Kapolsek Pamulang Kompol Widya Agustiono membantah bila YO meninggal karena kelelahan mengantre LPG 3 Kg dan menyebut tidak ada antrean di agen.
"Fakta tidak ada antrean, kedua beliau meninggal di RS Permata Pamulang, enggak bener (antre)," kata Widya.
BERITA TERKAIT: