Empat ajudan tersebut berasal dari tiga matra TNI dan Polri, yakni Kolonel Pnb Dr Anton Pallaguna (TNI AU), Kolonel Wahyo Yuniartoto (TNI AD), Letkol (P) Romi Habe Putra (TNI AL), dan Kombes Ahrie Sonta Nasution (Polri).
Sebelum terpilih menjadi ajudan Presiden Prabowo, Ahrie Sonta Nasution merupakan Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ahrie yang jebolan Akpol 2002 mendapat kenaikan pangkat luar biasa dari melati dua ke melati tiga di pundaknya yaitu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) jadi Komisaris Besar Polisi (Kombes) melalui Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB).
Polisi kelahiran 2 April 1981 ini pernah menjadi bagian Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Operasi Nemangkawi di Papua.
Mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok itu juga menjadi bagian tim penangkapan Djoko Tjandra di Malaysia terkait korupsi pengalihan hak tagih (Cessie) Bank Bali.
Ahrie juga pernah ungkap kasus narkotika dalam jumlah besar ketika menjabat Kepala Unit II Subdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.
Ahrie meraih gelar Doktor Ilmu Kepolisian di tahun 2018, sebelumnya pernah ambil pendidikan kejuruan di luar negeri.
Di antaranya Politie Academy Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analisys By Visual Comparison di Munster Jerman, dan di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida, Amerika Serikat.
BERITA TERKAIT: