Sosok yang merupakan sepupu dari Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan ini mengatakan hal tersebut karena menilai partai tersebut tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Nahdlatul Ulama.
"Kelahiran PKB ini bertujuan untuk mengkoordinasikan warga NU yang ingin membentuk partai politik, untuk mewadahi aspirasi politik warga NU serta membantu keinginan warga NU untuk membentuk satu parpol yang dapat mewadahi aspirasi politik warga NU," ujarnya, Kamis (29/8).
Lebih lanjut dikatakan bahwa Almarhum Dr. (H.C.) K.H. Abdurrahman Wahid, Lc atau yang dikenal dengan panggilan Gus Dur dan saat itu juga menjabat sebagai Ketua Umum PBNU kemudian mewujudkan aspirasi masyarakat NU dengan mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 1998. Pendirian PKB ini juga mendapat dukungan yang kuat dari para kiai NU.
"Sehingga benar jika ada yang mengatakan bahwa berdirinya PKB tidak lepas dari peranan dari NU berdasarkan fakta sejarah yang ada," tuturnya.
Suryani Paskah Naiborhu berharap Muktamar PKB di Jakarta tersebut dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang terbaik.
"Kami berharap muktamar PKB Jakarta yang rencananya akan berlangsung di tanggal 2 - 3 september 2024 ini dapat mengajak kembali tokoh-tokoh nasional seperti Gus Yaqut, Saifullah Yusuf, Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, bersatu membesarkan PKB," harapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya DPP PKB mengadakan Muktamar ke VI di Bali pada tanggal 24-25 September 2024.
Namun Sekretaris Fungsionaris DPP PKB A Malik Haramain mengatakan bahwa muktamar tersebut dianggap tidak sah atau cacat hukum. Pasalnya, PKB baru mengadakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada tanggal 23 Juli 2024 dengan salah satu hasilnya adalah memutuskan bahwa Muktamar PKB diadakan pada akhir tahun setelah pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024.
Hal ini menimbulkan ketidakpuasan di internal partai tersebut, yang menurut Haramain, ada sekitar 168 DPC dan beberapa DPW. Para pengurus ini kemudian memberikan mandat kepada Haramain untuk mengadakan muktamar dan hal itu telah dikonsultasikan Haramain kepada PBNU sebagai organisasi pendiri PKB.
Hal ini yang kemudian mendorong Mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy dan Haramain serta kawan-kawan membuat Muktamar PKB tandingan yang akan berlangsung di Jakarta pada tanggal 2-3 September 2024.
BERITA TERKAIT: