Menurut pengamat bisnis dan kebijakan, Nur Iswan, penurunan secara paksa videotron Anies tak bisa dipandang remeh.
"Karena pemasangannya inisiatif murni kalangan masyarakat yang mulai melek politik. Ini bisa menjadi
snowball perlawanan politik," katanya lewat keterangan tertulis, Senin (16/1).
Iswan melanjutkan, pemasangan iklan Videotron Anies merupakan ekspresi politik kekinian. Dengan di takedown videotron ini, secara tidak langsung mengekang kebebasan berekspresi.
“Ekspresi politik yang datang dari inisiatif murni tak mungkin bisa dibendung. Semakin ditekan, simpati dan dukungan justru akan mengalir deras ke Anies dan Cak imin," tukas alumni Carleton University, Canada ini.
Kemunculan videotron Anies diunggah pertama kali oleh
@aniesbubble. Adapun iklan reklame semacam ini lekat dengan fans K-Pop untuk idolanya yang dikenal dengan 'billboard ads'.
Billboards ads menjadi salah satu cara penggemar K-Pop memberikan apresiasi kepada artis idola mereka. Iklan dalam bentuk videotron dipasang pada tempat-tempat publik untuk memperkenalkan idola ke masyarakat luas.
BERITA TERKAIT: