Begitu urai Anies Baswedan usai resmi mendeklarasikan Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden, yang akan mendampinginya di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9).
"Saya dan Gus Imin bukan kenal barusan. Di tahun 90-an itu kita sama-sama di Jogja, sama-sama kuliah di Gadjah Mada. Saya ekonomi, beliau FISIP, berseberangan, berjejer kampusnya, berbeda parkirannya," jelas Anies.
Anies bercanda bila saat di perkuliahan, fakultas tempatnya berkuliah lebih banyak diisi orang bermobil.
"Ekonomi lebih banyak mobil daripada di FISIP waktu itu. Tapi katanya FISIP lebih banyak mobil sekarang. Tempat parkirnya agak beda dulu itu, tapi kita semua berteman," seloroh Anies disambut tepuk tangan.
Dari sini, Anies menilai track record Cak Imin sebagai politisi dimulai. Cak Imin yang dikenal Anies dulu aktif menjadi pengurus di keanggotaan mahasiswa.
"Saya ingin sampaikan bahwa Gus Imin ini adalah seorang pribadi yang memiliki rekam jejak aktivisme yang bisa menginspirasi dan bergerak dalam organisasi. Seorang organisatoris ulung yang rekam jejaknya panjang, bukan dadakan," ungkap Anies.
Cak Imin disebut Anies aktif sebagai Ketua PMII, KNPI, LKIS, hingga saat ini menjadi Wakil Ketua DPR, Menteri, Wakil Ketua MPR. Berangkat dari track record itu, Anies berharap Cak Imin menjadi wakil presiden bila terpilih nanti.
"Posisi apa lagi yang belum pernah didudukinya. Jadi bukan nikmat apalagi yang kau dustakan, tapi posisi apalagi yang belum pernah didudukinya. InsyaAllah Wakil Presiden Republik Indonesia," ucap Anies disambut audience.
BERITA TERKAIT: