Prabowo merasa punya kedekatan dengan guru-guru Indonesia, karena sang ayah, Prof Soemitro Djojohadikusumo merupakan seorang dosen.
"Saya merasa ada ikatan batin dengan saudara-saudara (guru) karena orang tua saya juga guru," ujar Prabowo di hadapan ribuan guru yang hadir di lokasi acara beserta menteri Kabinet Merah Putih.
"Mungkin karena orang tua saya guru ya, dia sudah mencuci otak saya bahwa guru itu benar-benar adalah pelopor dan pahlawan pembangunan bangsa Indonesia kita," sambungnya.
Di samping itu, Prabowo juga mengaku terharu melihat perjuangan guru-guru Indonesia yang sangat berjasa bagi kemerdekaan negeri ini, tanpa mengecualikan perjuangan tokoh bangsa lainnya yang besar namanya karena politik dan pemerintahan.
"Pahlawan pembangunan bangsa Indonesia kita, kita hormati pahlawan-pahlawan seperti Bung Karno, Bung Hatta Sjahrir dan sebagainya semua," ungkap mantan Danjen Kopassus ini.
"Tapi sebelum itu, ada Ki Hajar Dewantara, ada Kiai-Kiai Besar menjadi guru di pesantren-pesantren yang menanamkan nilai berjuang, nilai mengabdi, nilai membela tanah air, nilai membela kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Nilai membela kehormatan dan kedaulatan bangsa," sambungnya.
Karena itu, Prabowo merasa bersyukur bisa berkumpul bersama guru-guru Indonesia dan dengan haru menyampaikan apresiasi atas perjuangan mengabdi kepada bangsa untuk mencerdaskan anak bangsa.
"Saya di sini memiliki suatu niat utama. Yang paling penting, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya untuk para guru di seluruh Indonesia," tutup Prabowo.
BERITA TERKAIT: