Pesan itu berisi umpatan kekesalan lantaran rakyat sudah semakin susah akibat presiden yang tidak jelas dalam mengambil kebijakan prorakyat.
“Ada yang kirim pesan, “
Nduwe presiden ora nggenah, nggawe susah rakyate â€. (Punya presiden tidak jelas, bikin susah rakyat),†ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Minggu (4/12).
Menurut Menko Perekonomian era Gus Dur ini, perubahan memang tidak bisa dihindarkan. Alasannya karena kondisi objektif perubahan sudah matang. Bahkan lebih matang ketimbang tahun 1998.
Di satu sisi, dia menilai pemerintah untuk tidak lagi menggunakan NKRI dan Pancasila sebatas slogan. Melainkan harus dibumikan lewat kebijakan-kebijakan yang prorakyat.
“Wong NKRI hanya dijadikan slogan, dan symbol untuk BuzzeRP berbayar,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: