Peneliti Academia Sinica, Wu Yu-shan, menilai hal itu bisa terjadi setelah melihat hasil Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China yang mengantarkan Xi menjabat untuk ketiga kalinya sebagai sekretaris jenderal PKC dan ketua Komisi Militer Pusat PKC, yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berarti ini juga sekaligus mengamankan kekuasaannya sebagi presiden China
Berbicara kepada pada konferensi pers yang diadakan oleh Fair Winds Foundation di Taipei, Wu mengatakan PKC secara tradisional mempersiapkan penerus dengan mempromosikan para pemimpin muda ke posisi permanen, dan kemudian menugaskan mereka padatanggung jawab yang sesuai.
“Bahwa kami tidak melihat calon muda yang ditunjuk kali ini, menyiratkan bahwa Xi tidak berniat menunjuk penggantinya,†katanya, seperti dikutip dari
Taipei Times, Senin (24/10).
"Juga, anggota termuda dari Komite Tetap Politbiro adalah Ding Xuexiang, dan dia sudah berusia 60 tahun. Jadi, paling-paling dia hanya akan menjabat untuk satu periode jika dia mengambil alih dari Xi," ujarnya.
Menurut Wu, sejak Xi menjadi sekretaris jenderal PKC, telah terjadi konsentrasi kekuasaan yang tinggi dan penurunan fokus pada pelembagaan di Tiongkok, seraya menambahkan bahwa situasinya mengingatkan Tiongkok di bawah Mao Zedong.
“Tren yang kami lihat berkaitan dengan Xi adalah sentralisasi dan perluasan kekuasaan, dan pemutusan pola,†katanya.
BERITA TERKAIT: