Bentrokan antara polisi dan suporter terjadi di Stadion Juan Carmelo Zerillo, La Plata diwarnai oleh tembakan peluru karet dan gas air mata. Sejauh ini insiden tersebut telah menelan satu korban jiwa.
Kerusuhan terjadi hanya sembilan menit laga antara Gimnasia vs Boca Juniors dimulai. Ketika itu, para suporter merangsek masuk ke stadion yang sudah penuh, yang dibalas oleh tembakan peluru karet dan gas air mata oleh polisi. Kemudian wasit Hernan Mastrangelo menghentikan pertandingan.
Para pemain lalu diamankan ke ruang ganti, sementara banyak penonton berusaha melepaskan diri dari gas air mata dengan membanjiri lapangan.
"Sayangnya ada satu orang yang meninggal. Dia meninggal karena masalah jantung," kata Menteri Keamanan Provinsi, Sergio Berni, seperti dikutip
The Washington Post.
Peristiwa berdarah ini terjadi hanya beberapa hari setelah tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang setelah pertandingan antara Arema vs Persebaya. Setelah Arema kalah dengan skor 2-3, suporter Singo Edan memasuki lapangan yang dibalas dengan tembakan gas air mata dari polisi.
Sebanyak 131 orang meninggal dunia, banyak di antaranya kelelahan dan terinjak-injak ketika berusaha keluar dari stadion.
BERITA TERKAIT: