Deputi Gubernur BI Ricky P. Gozali mengatakan pihaknya terus berupaya menjaga ketersediaan rupiah sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah terdampak.
"Tidak lepas dengan kondisi sekarang yang ada di bencana di Sumatera bagian utara, ini juga kami berusaha dan memastikan bahwa penyediaan uang rupiah ini tetap kita penuhi sesuai dengan kebutuhan masyarakat," kata Ricky dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI Desember 2025 di Jakarta, Rabu 17 Desember 2025.
Upaya tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan peran kantor perwakilan BI di daerah. Seluruh kantor perwakilan dalam negeri, kata Ricky telah digerakkan untuk memastikan kelancaran pasokan uang, baik dari sisi jumlah, ketepatan waktu, maupun kualitas uang yang beredar.
"Dalam memastikan penyediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, kemudian waktu tepat, dengan pecahan yang sesuai atau kualitas yang terjaga sesuai dengan tugas dan fungsi Bank Indonesia, ini dilakukan dalam hal distribusinya oleh kantor perwakilan dalam negeri yang ada sebanyak 46 jumlah kantor perwakilan dalam negeri di seluruh Indonesia," jelasnya.
Di tengah kondisi darurat, keberlanjutan distribusi uang tunai dinilai penting untuk menopang aktivitas ekonomi harian masyarakat, khususnya di wilayah yang terdampak langsung bencana.
Sejumlah kantor perwakilan BI di Sumatera seperti Sibolga, Lhokseumawe, Banda Aceh, Pematang Siantar, hingga Padang disebut telah bergerak secara terkoordinasi untuk memastikan ketersediaan uang tunai tetap terjaga. Koordinasi distribusi dipusatkan melalui kantor wilayah terbesar di Sumatera Utara yang berperan sebagai pengendali utama.
Skema ini memungkinkan pengalihan pasokan uang secara cepat ke daerah-daerah yang mengalami lonjakan kebutuhan akibat terganggunya aktivitas ekonomi dan layanan perbankan.
"Ini dilakukan oleh kantor perwakilan Bank Indonesia dalam negeri yang ada di wilayah Sumatera bagian utara yaitu dilakukan oleh Bank Indonesia Sibolga, kemudian di Lhokseumawe ada di Banda Aceh. Kami juga punya di Pematang Siantar, Sumatera Barat ada di Padang kemudian kantor wilayah di Sumatera Utara yang paling besar yang mengkoordinir semuanya," ujarnya.
Selain itu, distribusi uang tunai juga diperkuat melalui kerja sama dengan perbankan nasional agar uang dapat segera menjangkau masyarakat lewat jaringan kantor bank dan layanan kas yang tetap beroperasi. Untuk mengantisipasi kendala akses, BI memanfaatkan berbagai moda transportasi alternatif agar suplai uang tidak terhambat oleh kerusakan infrastruktur maupun pembatasan mobilitas.
"Jadi, kebutuhan ini dilakukan oleh Bank Indonesia dengan kantor-kantor perwakilan tadi bekerjasama dengan perbankan untuk meyakini bahwa kebutuhan uang tunai tetap ada di sana," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: