Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedy Kurnia Syah menilai, sejauh ini Indonesia bukan negara dengan kapasitas jurudamai internasional. Bagi Dedi, kunjungan Jokowi hanya baik untuk di dalam negeri, karena akan meningkatkan tingkat kesukaan publik.
Pandangan Dedi, kesukaan publik itu tidak berlaku pada saat Jokowi melakukan kunjungan ke luar negeri.
"Polemik kesalahpahaman itu khas Indonesia, kita senang basa-basi, dan itu rupanya dilakukan Presiden, seolah Zelenskyy menitip pesan khusus padahal sejatinya tidak," demikian kata Dedi kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (4/7).
Menurut Dedi, situasi usai kunjungan Jokowi akan makin mempersulit perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Setidaknya, tambah Dedi, Ukraina terlihat tegas tidak ingin berdamai karena faktor hadirnya Indonesia, tapi faktor negaranya sendiri. Secara politik, sikap Jokowi bisa dikategorikan sekadar basa-basi semata.
"Sikap yang demikian itu, basa-basi, hanya sesuai di negara kita yang memang tertutup, sementara Ukraina tidak demikian, ia tidak segan menegur Jokowi jika memang offside," pungkas Dedi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: