Milik Bersama
Masyarakat Kampung Mafta dengan kawasan seluas hanya 20 hektare hidup secara harafiah bergotong-royong mengelola peternakan, perikanan hingga pertanian sebagai milik bersama. Ada pula beberapa industri kecil seperti pengolahan tahu, batu bata, jajanan tradisional, air minum dalam botol.
Kampung Mafta juga memiliki sebuah masjid bertingkat, rumah sehat dan gedung majlis taklim dan lain sebagainya. Hingga saat ini Kampung Mafta dihuni 260 KK atau sekitar 1.100an jiwa yang hidup secara berdampingan dan memiliki pemimpin kampung yang disebut sebagai Tuwan Imam.
Kearifan Kampung Mafta adalah 3-B ( Bersabar, Bersyukur, dan Berbagi). Kearifan 3-B teguh dipegang demi mencegah timbul rasa kecemburuan sosial sehingga segala sektor kehidupan dapat berjalan adil dan tenteram.
Sebelum bergabung ke masyarakat Kampung Mafta, para calon penghuni harus memiliki komitmen untuk dapat meninggalkan semangat memperkaya diri sendiri secara harta- benda.
Demi menguatkan rasa kebersamaan Kampung Maftah tidak ada warga yang lebih kaya mau pun lebih miskin dari warga lain-lainnya. Bahkan tidak ada warga yang memiliki dapur pribadi.
Hanya ada satu dapur untuk memasak makanan bagi seluruh warga kampung. Setiap hari, 25-30 para ibu yang telah diberi jadwal piket akan memasak dengan aneka lauk yang akan diberikan kepada seribuan warga tiap hari. Para ibu sudah mulai memasak sejak pukul 04.00 dan selesai usai Subuh. Kemudian akan dilanjut kembali pada menjelang siang hari.
Setiap keluarga akan mengantarkan rantang yang sudah diberi label ke dapur untuk diisi nasi dan lauk. Untuk pilihan menu akan diberikan sesuai dengan hasil panen.
Bukit Duri
Masayarakat Kampung Mafta telah mewujudkan Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia menjadi kenyataan dengan bukti jika mau pasti mampu.
Sebenarnya masyarakat Bukit Duri bersama laskar Ciliwung Merdeka di bawah pimpinan Sandyawan Sumardi sedang dalam proses membangun masyarakat adil dan makmur seperti Kampung Mafta. Sayang, proses pembangunan masih dalam tahapan mudigah itu telah dimusnahkan dengan penggusuran Bukit Duri secara sempurna melanggar hukum pada hari nahas 28 September 2016.
Syukur Alhamdulillah, kini pemerintah provinsi DKI Jakarta telah meresmikan pembangunan Kampung Susun di Cakung sebagai hunian baru bagi masyarakat Bukit Duri yang selama lebih dari lima tahun terpaksa mengungsi ke sana ke mari akibat tidak memiliki hunian.
Semoga Kampung Susun yang pembangunannya telah diresmikan 7 Oktober 2021 akan benar-benar nyata dibangun sehingga masyarakat Bukit Duri dapat melanjutkan perjuangan mereka untuk hidup bersama dengan kearifan 3-B Bersabar, Bersyukur, Berbagi seperti masyarakat Kampung Maftah.
Insya Allah, di Kampung Susun Cakung, masyarakat Bukit Duri bisa bergotong-royong mewujudkan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab serta Keadilan Sosial Untuk Seluruh Rakyat Indonesia menjadi kenyataan demi bersama meraih cita-cita masyarakat adil dan makmur hidup bersama di negeri gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta raharja. Merdeka!
BERITA TERKAIT: