Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bencana Aberfan 1966, Longsoran Lumpur Cair Melenyapkan 116 Siswa dan 28 Orang Dewasa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 21 Oktober 2021, 07:10 WIB
rmol news logo Ini adalah bencana mengerikan yang masih menyisakan trauma mendalam bagi banyak warga South Wales. Sebanyak 116 anak-anak dan 28 orang dewasa tewas dalam kubangan lumpur cair panas yang mengalir dari pertambangan Merthyr Vale Colliery, yang kemudian dikenal sebagai 'Bencana Aberfan'.

Pagi itu, 21 Oktober 1966, lembah-lembah di South wales yang biasanya indah dan damai, berubah mengerikan. Suasana desa yang biasanya tenang berubah menjadi kegaduhan ketika suara empasan terdengar jelas dan keras.

Murid-murid sekolah menengah Pant Glas, sebuah dusun kecil di lereng bukit, baru saja bersiap-siap untuk memulai pelajaran. Guru-guru juga baru saja mengambil daftar kelas, ketika atap dan tembok sekolah bergetar. Dan hanya dalam hitungan detik semua berubah. Gedung sekolah beserta isinya tertimbun lumpur cair.  

Bencana tiba-tiba itu seperti menelan bulat-bulat isi desa.  Puluhan rumah hancur, gedung sekolah tenggelan, dan hanya beberapa orang saja yang selamat.

Para saksi mengisahkan bahwa malam sebelumnya, hujan turun dengan deras. Kemudian, pagi hari sekitar pukul 09.13, rumah pertanian dan pondok di lereng gunung di Hafod Tanglwys Uchaf yang terletak tepat di jalur seluncuran lumpur, terhapus dari peta oleh longsoran lumpur cair, membunuh semua orang di dalamnya, seperti dikisahkan situs Smithsonianmag.

Seratus tujuh ribu meter kubik lumpur hitam yang meluncur dari bukit, menghantam kanal dan meretakkan saluran air.

Wales dikenal dengan pertambangan batu bara selama Revolusi Industri. Tambang batu bara Aberfan sendiri mulai beroperasi pada 1869.

Longsoran terjadi diduga akibat konstruksi yang buruk dan penumpukan air di salah satu ujung tambang  batu bara.

Bertahun-tahun sebelum insiden, dewan kota Aberfan menghubungi Dewan Batubara Nasional untuk menyatakan keprihatinan atas kondisi petambangan, tip-tip jarahan, dan beberapa kecelakaan di tambang batu bara. Namun, tidak ada tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

Bencana Aberfan menjadi salah satu kecelakaan pertambangan batubara terburuk di Inggris.

Bencana itu mendapat perhatian nasional yang luas. Ratu Elizabeth II bahkan tidak berani mengunjungi situs itu sampai delapan hari setelah kecelakaan. Belakangan, Ratu mengakui ia menyesal tidak melakukan kunjungan ke desa itu sebelum peristiwa itu terjadi untuk menginspeksi keadaan di sana.

Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui lebih jelas penyebab kecelakaan. Dewan Batubara Nasional (NCB) dan sembilan karyawannya ditetapkan sebagai tersangka dan bertanggung jawab atas insiden itu. Namun, tidak ada yang dihukum.

Pemerintah telah memberikan uang penghiburan bagi keluarga korban, banyak yang menentang karena jumlahnya sangat tidak layak.

Pengadilan membuat beberapa rekomendasi, termasuk perpanjangan Undang-Undang Pertambangan dan Penggalian pada 1954. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA