Dialog sosial penting dilakukan di lingkungan perusahaan guna terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.
"Kalau perusahaan punya komitmen itu, kan orang enggak berani macem-macem melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," ucap Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah dalam dialog sosial bersama Pengurus Serikat Pekerja Perempuan di Balai K3 Bandung, Jawa Barat, Jumat kemarin (10/9).
Bentuk kekerasan atau pelecehan seksual ada dua macam, yakni verbal dan non-verbal. Menaker meminta kedua pelecehen seksual tersebut tidak boleh terjadi atau menimpa pekerja, khususnya pekerja perempuan.
Di sisi lain, inisiasi dialog sosial dengan manajemen perusahaan harus datang dari perempuan karena lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki. "Perempuan yang harus proaktif dialog, memyosialisasikan ke kalangan pekerja dan perusahaan melalui forum-forum yang ada agar tidak boleh terjadi kekerasan, pelecehan," ujarnya.
Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan atau pelecehan menjadi tertutup. "Kita tidak menoleransi kekerasan atau pelecehan. Siapa pun pelakunya. Perempuan pun jika melakukan kekerasan, maka ia wajib diganjar hukuman yang sama," tutupnya.
BERITA TERKAIT: