Informasi ini sudah diterima Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Zubairi Djoerban, dan langsung ditanggapi olehnya.
"Beredar gambar (video) ada seorang influencer yang diduga mendapatkan vaksin booster Moderna," ujar Zubairi Djoerban dalam akun Twitternya, Kamis (29/7).
Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini berharap kejadian tersebut tidak benar.
"Kalau benar, ya amat disayangkan, karena masih ada dokter-dokter yang dilaporkan belum mendapat vaksinasi dua kali. Misalnya di Purwokerto," katanya.
Sebabnya Zubairi Djoerban memandang, dalam proses vaksinasi seharusnya yang diprirotaskan mendapat booster ialah tenaga kesehatan, dokter, dan orang-orang yang bekerja di pelayanan publik.
"Faktanya jumlah yang sudah divaksinasi di Indonesia itu belum ada 10 persen. Artinya kan yang belum divaksinasi juga masih banyak," tegasnya.
Namun menurutnya, memberikan vaksin kepada influencer untuk dosis ketiga tidak masalah, tapi apabila masyarakat Indonesia sudah mendapat vaksin dosis kedua.
"Bagi saya, perkara influencer itu sangat bermanfaat untuk edukasi, silakan saja. Asalkan seluruh rakyat Indonesia sudah disuntik vaksin dua dosis," ungkapnya.
Namun begitu, sosok yang kerap disapa Prof. Beri ini beraharap persoalan ini tidak ditanggapi secara serius.
"Namun, kita juga jangan terlalu reaktif. Tunggu saja kebenarannya dari penelusuran Kemenkes tentang kejadian itu," tandasnya.
Kabar influencer mendapat suntikkan vaksin dosis ketiga diketahui diunggah akun @cathydjaya.
BERITA TERKAIT: