Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada melalui Kabid Dokkes Kombes drg. Arios Bismark DFM didampingi Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy menyampaikan, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan kebenaran Asep sebagai anggota polisi yang hilang saat tsunami menerjang tahun 2004 silam.
"Ini tetap harus kita lakukan untuk memastikan kalau yang bersangkutan benar Asep, anggota Brimob yang dinyatakan hilang saat tsunami Aceh," ucap Arios, Jumat (19/3).
Selain DNA, Biddokkes Polda Aceh juga telah melakukan pemeriksaan fisik seperti tanda lahir, spesimen wajah, dan tanda lainnya yang autentik.
Sementara itu, Ditreskrimum Polda Aceh Kombes Sony Sanjaya melalui Wakilnya, Wahyu Kuncoro mengatakan telah melakukan pemeriksaan sidik jari untuk membantu mengetahui identitas Asep.
"Pihak kami, Inafis juga melakukan pemeriksaan sidik jari, karena itu juga merupakan bukti identitas yang kuat," tutur Wahyu Kuncoro.
Untuk diketahui, sempat viral di sosial media bahwa telah ditemukan seorang personil Polisi bernama Asep. Dulunya ia bertugas sebagai pasukan Bawah Kendali Operasi Brimob Resimen II Kedung Halang Bogor ke Polda Aceh dan bertugas sebagai Poskotis Brimob Peukan Banda Aceh tahun 2004.
Saat itu, Asep masih sebagai Bhayangkara Muda dan menyemat pangkat sebagai Ajun Brigadir Polisi (Abrip). Tsunami Aceh 2004 silam telah menyapu bersih posko tempat Asep bertugas bersama seluruh bangunan dan menelan korban hingga puluhan ribu jiwa.
Saat itulah Asep dinyatakan hilang dan sekarang ia ditemukan kembali di rumah sakit jiwa Banda Aceh.
BERITA TERKAIT: